Rabu, 23 September 2015

"Puisi : Kebangkitan "

"Puisi : Kebangkitan "
‪#‎antara‬ imajinasi dan realisasi
Imajinasikan,
Suatu hari kamu ada tempat di tengah-tengah lembah, 
dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
siapa yang melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling
dan sungguh,
amat banyak bertaburan di lembah itu;
lihat,
tulang-tulang itu amat kering.
dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?
Jawablah,
katakanlah kepadanya:
Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah,
katakanlah kepada tulang-tulang ini:
Aku memberi nafas hidup di dalammu,
supaya kamu hidup kembali.
Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu,
Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup,
supaya kamu hidup kembali.
Imajinasikan,
kedengaranlah suara,
sungguh,
suatu suara berderak-derak,
dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.
Sedang aku mengamat-amatinya,
lihat,
urat-urat ada dan daging tumbuh padanya,
kemudian kulit menutupinya,
tetapi
mereka belum bernafas.
Imajinasikan,
katakanlah kepada nafas hidup :
Hai nafas hidup,
datanglah dari keempat penjuru angin,
dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini,
supaya mereka hidup kembali.
Imajinasikan,
Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka,
sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya,
suatu tentara yang sangat besar.
Sungguh,
mereka sendiri mengatakan:
Tulang-tulang kami sudah menjadi kering,
dan pengharapan kami sudah lenyap,
kami sudah hilang.
Oleh sebab itu,
katakan kepada mereka:
Sungguh,
Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu,
hai kamu,
dari dalamnya,
dan Aku akan membawa kamu ke tanahmu.
Realisasikan,
Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Penciptamu
pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu,
dari dalamnya.
Realisasikan,
Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu,
sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu.
Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku,
yang mengatakannya dan membuatnya,
demikianlah.