Jumat, 08 Agustus 2008

hoga saragih

Dr. Hoga Saragih, ST, MT. was born in Bandung, Indonesia on the 15st of August 1976.
He received his Bachelor of Engineering degree in electrical engineering from Christian Krida Wacana University in 1998.

He completed his Master of Electrical Telecommunication Engineering from the Department of Electrical a Engineering, University of Indonesia, in 2001.

He completed his PhD of Electrical Telecommunication Engineering from the Department of Electrical a Engineering, University of Indonesia, in 2008.
His research interest is in the area of mobile communication, with special emphasis on ALOHA, CDMA.

(hogasaragih@gmail.com).

melahirkan

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan,
tetapi sesudah ia melahirkan anaknya,
ia tidak ingat lagi akan penderitaannya,
karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

mandi

"Barangsiapa telah mandi,
ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya,
karena ia sudah bersih seluruhnya.

Juga kamu sudah bersih,
hanya tidak semua."

gembala domba

Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok,
ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

tetapi siapa yang masuk melalui pintu,
ia adalah gembala domba.

Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar,
ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia,
karena mereka mengenal suaranya.

Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti,
malah mereka lari dari padanya,
karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

melek

Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka,
yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis,
berkata:
"Bukankah dia ini,
yang selalu mengemis?"

Ada yang berkata:
"Benar,
dialah ini."

Ada pula yang berkata:
"Bukan,
tetapi ia serupa dengan dia."

Orang itu sendiri berkata:
"Benar,
akulah itu."

Kata mereka kepadanya:
"Bagaimana matamu menjadi melek?"

bapa segala dusta

Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran,
sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta,
ia berkata atas kehendaknya sendiri,
sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

ajaran

"Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"

Utusan

supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak,
ia juga tidak menghormati Bapa,
yang mengutus Dia.

Bapa dan Anak

sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri,
jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya;
sebab apa yang dikerjakan Bapa,
itu juga yang dikerjakan Anak.

Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri,
bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu,
sehingga kamu menjadi heran.

kolam

tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang,
dan sementara aku menuju ke kolam itu,
orang lain sudah turun mendahului aku."

5 suami

"Pergilah,
panggillah suamimu dan datang ke sini."

Kata perempuan itu:
"Aku tidak mempunyai suami.

"Tepat katamu,
bahwa engkau tidak mempunyai suami,

sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu,
bukanlah suamimu.
Dalam hal ini engkau berkata benar."
..........................
.........................
..........................
Kata perempuan itu:
"Mari, lihat!
Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.

daging dan roh

Apa yang dilahirkan dari daging,
adalah daging,
dan apa yang dilahirkan dari Roh,
adalah roh.


Angin bertiup ke mana ia mau,
dan engkau mendengar bunyinya,
tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi.

air menjadi anggur

"Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air."
Dan merekapun mengisinya sampai penuh.

"Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta."
Lalu merekapun membawanya.

Setelah pemimpin pesta itu mengecap air,
yang telah menjadi anggur itu
--dan ia tidak tahu dari mana datangnya,
tetapi pelayan-pelayan,
yang mencedok air itu,
mengetahuinya

--ia memanggil mempelai laki-laki,
dan berkata kepadanya:
"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik;
akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

terang

Terang
itu
bercahaya
di
dalam
kegelapan
dan
kegelapan
itu
tidak
menguasainya.

Kamis, 07 Agustus 2008

hancur dan remuk

Barangsiapa jatuh ke atas batu itu,
ia akan hancur,
dan barangsiapa ditimpa batu itu,
ia akan remuk."

ahli waris

"Seorang membuka kebun anggur;
kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama.

Dan ketika sudah tiba musimnya,
ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu,
supaya mereka menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur itu kepadanya.

Tetapi penggarap-penggarap itu memukul hamba itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan hampa.

Sesudah itu ia menyuruh seorang hamba yang lain,
tetapi hamba itu juga dipukul dan dipermalukan oleh mereka,
lalu disuruh pulang dengan tangan hampa.

Selanjutnya ia menyuruh hamba yang ketiga,
tetapi orang itu juga dilukai oleh mereka,
lalu dilemparkan ke luar kebun itu.

Maka kata tuan kebun anggur itu:
Apakah yang harus kuperbuat?
Aku akan menyuruh anakku yang kekasih;
tentu ia mereka segani.

Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu,
mereka berunding,
katanya:
Ia adalah ahli waris,
mari kita bunuh dia,
supaya warisan ini menjadi milik kita.

Lalu mereka melemparkan dia ke luar kebun anggur itu dan membunuhnya.
Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu dengan mereka?

Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu,
dan mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.”

mina

"Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.

Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya:
Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.

Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia,
lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan:
Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.

Dan terjadilah,
ketika ia kembali,
setelah ia dinobatkan menjadi raja,
ia menyuruh memanggil hamba-hambanya,
yang telah diberinya uang itu,
untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.


Orang yang pertama datang dan berkata:
Tuan,
mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.

Katanya kepada orang itu:
Baik sekali perbuatanmu itu,
hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil,
karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.

Datanglah yang kedua dan berkata:
Tuan,
mina tuan telah menghasilkan lima mina.

Katanya kepada orang itu:
Dan engkau,
kuasailah lima kota.

Dan hamba yang ketiga datang dan berkata:
Tuan,
inilah mina tuan,
aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.

Sebab aku takut akan tuan,
karena tuan adalah manusia yang keras;
tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.

Katanya kepada orang itu:
Hai hamba yang jahat,
aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri.
Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras,
yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.

Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?
Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.

Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ:
Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.

Kata mereka kepadanya:
Tuan,
ia sudah mempunyai sepuluh mina.

Jawabnya:
Aku berkata kepadamu:
Setiap orang yang mempunyai,
kepadanya akan diberi,
tetapi siapa yang tidak mempunyai,
dari padanya akan diambil,
juga apa yang ada padanya.

Akan tetapi semua seteruku ini,
yang tidak suka aku menjadi rajanya,
bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."

tinggi dan rendah

Sebab barangsiapa meninggikan diri,
ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri,
ia akan ditinggikan."

mayat

"Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

harta

Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain,
siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?

setia

"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil,
ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil,
ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

cerdik

"Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara.
Kepadanya disampaikan tuduhan,
bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.

Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya:
Apakah yang kudengar tentang engkau?
Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu,
sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.

Kata bendahara itu di dalam hatinya:
Apakah yang harus aku perbuat?
Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara.
Mencangkul aku tidak dapat,
mengemis aku malu.

Aku tahu apa yang akan aku perbuat,
supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara,
ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.

Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya.
Katanya kepada yang pertama:
Berapakah hutangmu kepada tuanku?

Jawab orang itu:
Seratus tempayan minyak.
Lalu katanya kepada orang itu:
Inilah surat hutangmu,
duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga:
Lima puluh tempayan.

Kemudian ia berkata kepada yang kedua:
Dan berapakah hutangmu?
Jawab orang itu:
Seratus pikul gandum.
Katanya kepada orang itu:
Inilah surat hutangmu,
buatlah surat hutang lain:
Delapan puluh pikul.


Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu,
karena ia telah bertindak dengan cerdik.
Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.

anak yang hilang

"Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.

Kata yang bungsu kepada ayahnya:
Bapa,
berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.
Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh.
Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

Setelah dihabiskannya semuanya,
timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.

Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.
Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.

Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu,
tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.

Lalu ia menyadari keadaannya,
katanya:
Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya,
tetapi aku di sini mati kelaparan.

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya:
Bapa,
aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,

aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa;
jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh,
ayahnya telah melihatnya,
lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Kata anak itu kepadanya:
Bapa,
aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya:
Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik,
pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.

Dan ambillah anak lembu tambun itu,
sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.

Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,
ia telah hilang dan didapat kembali.
Maka mulailah mereka bersukaria.

Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah,
ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.

Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.

Jawab hamba itu:
Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun,
karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.

Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk.
Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.

Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya:
Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa,
tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.

Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur,
maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.

Kata ayahnya kepadanya:
Anakku,
engkau selalu bersama-sama dengan aku,
dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.

Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali,
ia telah hilang dan didapat kembali."

dirham

perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham,
dan jika ia kehilangan satu di antaranya,
tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?

Dan kalau ia telah menemukannya,
ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata:
Bersukacitalah bersama-sama dengan aku,
sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.

99

"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba,
dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya,
tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

Dan kalau ia telah menemukannya,
ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,

dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka:
Bersukacitalah bersama-sama dengan aku,
sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

diasinkan

Garam memang baik,
tetapi jika garam juga menjadi tawar,
dengan apakah ia diasinkan?

Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk,
dan orang membuangnya saja.
Siapa mempunyai telinga untuk mendengar,
hendaklah ia mendengar!"

perdamaian

raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan,
apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?

Jikalau tidak,
ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.

menyelesaikan menara

Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya,
kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?

Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya,
jangan-jangan semua orang yang melihatnya,
mengejek dia,

sambil berkata:
Orang itu mulai mendirikan,
tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.

masih ada tempat

"Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.

Menjelang perjamuan itu dimulai,
ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan:
Marilah,
sebab segala sesuatu sudah siap.


Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf.
Yang pertama berkata kepadanya:
Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya;
aku minta dimaafkan.

Yang lain berkata:
Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya;
aku minta dimaafkan.

Yang lain lagi berkata:
Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.


Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya.
Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya:
Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.

Kemudian hamba itu melaporkan:
Tuan,
apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan,
tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.

Lalu kata tuan itu kepada hambanya:
Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ,
masuk,
karena rumahku harus penuh.

Sebab Aku berkata kepadamu:
Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."

membalasnya

"Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam,
janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya,
karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.

Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan,
undanglah orang-orang miskin,
orang-orang cacat,
orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.

Dan engkau akan berbahagia,
karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu.

diundang

"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan,
janganlah duduk di tempat kehormatan,
sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,

supaya orang itu,
yang mengundang engkau dan dia,
jangan datang dan berkata kepadamu:
Berilah tempat ini kepada orang itu.
Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.

Tetapi,
apabila engkau diundang,
pergilah duduk di tempat yang paling rendah.
Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu:
Sahabat,
silakan duduk di depan.
Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.

Sebab barangsiapa meninggikan diri,
ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri,
ia akan ditinggikan."

terakhir

Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."

pintu yang sesak

"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!
Sebab Aku berkata kepadamu:
Banyak orang akan berusaha untuk masuk,
tetapi tidak akan dapat.

Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu,
kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata:
Tuan,
bukakanlah kami pintu!
dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu:
Aku tidak tahu dari mana kamu datang.

tebang

"Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya,
dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu,
tetapi ia tidak menemukannya.

Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu:
Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya.

Tebanglah pohon ini!
Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!

Jawab orang itu:
Tuan,
biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi,
aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,

mungkin tahun depan ia berbuah;
jika tidak,
tebanglah dia!"

lunas

Hai orang-orang munafik,
rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya,
mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?

Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?

Sebab,
jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah,
berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan,
supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara.

Engkau tidak akan keluar dari sana,
sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

tiga dua dan dua tiga

Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah,
tiga melawan dua dan dua melawan tiga.

Mereka akan saling bertentangan,
ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya,
ibu melawan anaknya perempuan,
dan anak perempuan melawan ibunya,
ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

mendatangkan

Berbahagialah hamba,
yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu,
ketika tuannya itu datang.

Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Akan tetapi,
jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
Tuanku tidak datang-datang,
lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan,
dan makan minum dan mabuk,

maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya,
dan pada saat yang tidak diketahuinya,
dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.

Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya,
tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya,
ia akan menerima banyak pukulan.

Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan,
ia akan menerima sedikit pukulan.

Setiap orang yang kepadanya banyak diberi,
dari padanya akan banyak dituntut,
dan kepada siapa yang banyak dipercayakan,
dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."

dibongkar

Jika
tuan
rumah
tahu
pukul
berapa
pencuri
akan
datang,

ia
tidak
akan
membiarkan
rumahnya
dibongkar.

tubuh

Janganlah kuatir akan hidupmu,
akan apa yang hendak kamu makan,
dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai.

Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.

untuk siapa itu nanti kalau kamu meninggal

"Ada seorang kaya,
tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

Ia bertanya dalam hatinya:
Apakah yang harus aku perbuat,
sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat;
aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku:
Jiwaku,
ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah,
makanlah,
minumlah dan bersenang-senanglah!


Hai engkau orang bodoh,
pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu,
dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

ketamakan

"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan,
sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

tersembunyi

Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.

Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang,
dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.

tubuhmu terang

Matamu adalah pelita tubuhmu.
Jika matamu baik,
teranglah seluruh tubuhmu,
tetapi jika matamu jahat,
gelaplah tubuhmu.

Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.

Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap,
maka seluruhnya akan terang,
sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya."

lebih kuat

Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri,
maka amanlah segala miliknya.

Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya,
maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata,
yang diandalkannya,
dan akan membagi-bagikan rampasannya.

pintu

Mintalah,
maka akan diberikan kepadamu;
carilah,
maka kamu akan mendapat;
ketoklah,
maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetok,
baginya pintu dibukakan.

sikapnya yang tidak malu itu

"Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya:
Saudara,
pinjamkanlah kepadaku tiga roti,

sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;

masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab:
Jangan mengganggu aku,
pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur;
aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.

Aku berkata kepadamu:
Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya,
namun karena sikapnya yang tidak malu itu,
ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

kehendaki

"Janganlah kamu menghakimi,
maka kamupun tidak akan dihakimi.

Dan janganlah kamu menghukum,
maka kamupun tidak akan dihukum;

ampunilah dan kamu akan diampuni.


Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah juga demikian kepada mereka.

dipadatkan

Berilah dan kamu akan diberi:
suatu takaran yang baik,
yang dipadatkan,
yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.

Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu."

jatuh kedalam lobang

"Dapatkah orang buta menuntun orang buta?
Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?

murid

Seorang
murid
tidak
lebih
dari pada
gurunya,

tetapi
barangsiapa
yang
telah
tamat
pelajarannya
akan
sama
dengan
gurunya.

balok

Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?

Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu:
Saudara,
biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu,
padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat?

Hai orang munafik,
keluarkanlah dahulu balok dari matamu,
maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

meluap

"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik,
dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.

Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya.
Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.

Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

rumahku atau rumahmu

Ada orang menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu.
Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu,
rumah itu tidak dapat digoyahkan,
karena rumah itu kokoh dibangun.



Ada orang yang lain mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar.
Ketika banjir melandanya,
rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."

Rabu, 06 Agustus 2008

berjaga-jagalah

Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara.

Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas,

kamu tahu,

bahwa musim panas sudah dekat.

Demikian juga,
jika kamu lihat hal-hal itu terjadi,
ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat,
sudah di ambang pintu.


Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian,
yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya,
masing-masing dengan tugasnya,
dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga.


Karena itu berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang,
menjelang malam,
atau tengah malam,
atau larut malam,
atau pagi-pagi buta,

supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.

Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"

batu

"Guru,
lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!"

Lalu kata Guru kepadanya:
"Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini?

Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain,
semuanya akan diruntuhkan."

nafkah

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya,
tetapi janda ini memberi dari kekurangannya,
semua yang ada padanya,
yaitu seluruh nafkahnya."

penggarap-penggarap

"Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya.
Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga.
Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.

Dan ketika sudah tiba musimnya,
ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.


Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya,
lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa.

Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka.
Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan.

Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi,
dan orang ini mereka bunuh.
Dan banyak lagi yang lain,
ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh.

Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih.
Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka,
katanya: Anakku akan mereka segani.

Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain:
Ia adalah ahli waris,
mari kita bunuh dia,
maka warisan ini menjadi milik kita.

Mereka menangkapnya dan membunuhnya,
lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu.

Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu?
Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu,
lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.

percaya

Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini:
Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya,
tetapi percaya,
bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi,
maka hal itu akan terjadi baginya.

barangsiapa

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu,


dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

garam

Garam memang baik,
tetapi jika garam menjadi hambar,
dengan apakah kamu mengasinkannya?

Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

pihak

Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

menuai

Orang yang menaburkan benih di tanah,

lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun,
dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi,
bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.


Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah,
mula-mula tangkainya,
lalu bulirnya,
kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.


Apabila buah itu sudah cukup masak,
orang itu segera menyabit,
sebab musim menuai sudah tiba."

mendengar

Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar,
hendaklah ia mendengar!"


"Camkanlah apa yang kamu dengar!
Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu,
dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.

Karena siapa yang mempunyai,
kepadanya akan diberi,
tetapi siapa yang tidak mempunyai,
apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."

tersingkap

"Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur,
melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.

Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan,
dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.

penabur

"Dengarlah!

Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.


Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan,
lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu,
yang tidak banyak tanahnya,
lalu benih itupun segera tumbuh,
karena tanahnya tipis.

Tetapi sesudah matahari terbit,
layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri,
lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati,
sehingga ia tidak berbuah.

Dan sebagian jatuh di tanah yang baik,
ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah,
hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat,
ada yang enam puluh kali lipat,
ada yang seratus kali lipat."

"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar,
hendaklah ia mendengar!"

Senin, 28 Juli 2008

talenta,

seorang yang mau bepergian ke luar negeri,

yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.

Yang seorang diberikannya lima talenta,

yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu,

masing-masing menurut kesanggupannya,

lalu ia berangkat.

Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu.

Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.

Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.

Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.

Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku;

lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.

Maka kata tuannya itu kepadanya:

Baik sekali perbuatanmu itu,

hai hambaku yang baik dan setia;

engkau telah setia dalam perkara kecil,

aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.

Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya:

Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku;

lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.

Maka kata tuannya itu kepadanya:

Baik sekali perbuatanmu itu,

hai hambaku yang baik dan setia,

engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil,

aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.

Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata:

Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah:

Ini, terimalah kepunyaan tuan!

Maka jawab tuannya itu:

Hai kamu,

hamba yang jahat dan malas,

jadi kamu sudah tahu,

bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang,

supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.

Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.

Karena setiap orang yang mempunyai,

kepadanya akan diberi,

sehingga ia berkelimpahan.

Tetapi siapa yang tidak mempunyai,

apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Sepuluh gadis,

Sepuluh gadis,

yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.

Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya,

tetapi tidak membawa minyak,

sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga,

mengantuklah mereka semua lalu tertidur.

Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru:

Mempelai datang!

Songsonglah dia!

Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.

Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana:

Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu,

sebab pelita kami hampir padam.

Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu:

Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu.

Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

Akan tetapi,

waktu mereka sedang pergi untuk membelinya,

datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin,

lalu pintu ditutup.

Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata:

Tuan,

tuan,

bukakanlah kami pintu!

Tetapi ia menjawab:

Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.

Karena itu,

berjaga-jagalah,

sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Perjamuan kawin

seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.

Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu,

tetapi orang-orang itu tidak mau datang.

Ia menyuruh pula hamba-hamba lain,

pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu:

Sesungguhnya hidangan,

telah kusediakan,

lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih;

semuanya telah tersedia,

datanglah ke perjamuan kawin ini.

Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya;

ada yang pergi ke ladangnya,

ada yang pergi mengurus usahanya,

dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu,

menyiksanya dan membunuhnya.

Maka murkalah raja itu,

lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.

Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya:

Perjamuan kawin telah tersedia,

tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.

Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.

Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan,

orang-orang jahat dan orang-orang baik,

sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.

Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu,

ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.

Ia berkata kepadanya:

Hai saudara,

bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?

Tetapi orang itu diam saja.

Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya:

Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

Sebab banyak yang dipanggil,

tetapi sedikit yang dipilih."

kebun anggur

Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya.

Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu.

Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.

Ketika hampir tiba musim petik,

ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.

Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.

Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain,

lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.

Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka,

katanya: Anakku akan mereka segani.

Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu,

mereka berkata seorang kepada yang lain:

Ia adalah ahli waris,

mari kita bunuh dia,

supaya warisannya menjadi milik kita.

Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu,

lalu membunuhnya.

Maka apabila tuan kebun anggur itu datang,

apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"

Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain,

yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."

anak

"Tetapi apakah pendapatmu tentang ini:

Seorang mempunyai dua anak laki-laki.

Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku,

pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.

Jawab anak itu: Baik, bapa.

Tetapi ia tidak pergi.

Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga.

Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau.

Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.

Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?"

Jawab mereka: "Yang terakhir."

murah hati

seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.

Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari,

ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.

Katanya kepada mereka:

Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.

Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.

Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula,

lalu katanya kepada mereka:

Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?

Kata mereka kepadanya:

Karena tidak ada orang mengupah kami.

Katanya kepada mereka:

Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.

Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya:

Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka,

mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.

Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.

Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu,

sangkanya akan mendapat lebih banyak,

tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.

Ketika mereka menerimanya,

mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,

katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka:

Saudara,

aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau.

Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?

Ambillah bagianmu dan pergilah;

aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.

Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku?

Atau iri hatikah engkau,

karena aku murah hati?

Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.

Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu,

dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.

Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya,

raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.

Maka sujudlah hamba itu menyembah dia,

katanya: Sabarlah dahulu,

segala hutangku akan kulunaskan.

Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu,

sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar,

ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya.

Ia menangkap dan mencekik kawannya itu,

katanya: Bayar hutangmu!

Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya:

Sabarlah dahulu,

hutangku itu akan kulunaskan.

Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.

Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya:

Hai hamba yang jahat,

seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.

Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?

Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo,

sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.


Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir,

dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

nyawa

Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,

ia akan kehilangan nyawanya;

tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,

ia akan memperolehnya.

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?

Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

zaman

"Pada petang hari karena langit merah,

kamu berkata:

Hari akan cerah,

dan pada pagi hari,

karena langit merah dan redup,

kamu berkata:

Hari buruk.

Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.

anjing

"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

"Benar, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

mulut

Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?

Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati

Karena dari hati timbul segala pikiran jahat,

pembunuhan,

perzinahan,

percabulan,

pencurian,

sumpah palsu

dan hujat.

orang buta

Mereka orang buta yang menuntun orang buta.

Jika orang buta menuntun orang buta,

pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

ikan

pukat yang dilabuhkan di laut,

lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.

Setelah penuh,

pukat itupun diseret orang ke pantai,

lalu duduklah mereka

dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu

dan ikan yang tidak baik mereka buang.

Ucapanmu

Ucapanmu

Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan,

dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Kantong Kulit

Kantong Kulit

Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua,

karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur.

Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula,

dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Kain

Kain

Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu,

lalu makin besarlah koyaknya.

Prajurit

Prajurit

"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku,

katakan saja sepatah kata,

maka hambaku itu akan sembuh.

Sebab aku sendiri seorang bawahan,

dan di bawahku ada pula prajurit.

Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu:

Pergi!,

maka ia pergi,

dan kepada seorang lagi:

Datang!,

maka ia datang,

ataupun kepada hambaku:

Kerjakanlah ini!,

maka ia mengerjakannya."

Orang Bijaksana dan Orang Bodoh

Orang Bijaksana dan Orang Bodoh

orang yang bijaksana,

mendirikan rumahnya di atas batu.

Kemudian turunlah hujan

dan datanglah banjir,

lalu angin melanda rumah itu,

tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

orang yang bodoh,

mendirikan rumahnya di atas pasir.

Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,

lalu angin melanda rumah itu,

sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.

dont worry

Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:

Apakah yang akan kami makan?

Apakah yang akan kami minum?

Apakah yang akan kami pakai?

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,

karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.

Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Dua Tuan

Dua Tuan

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan.

Karena jika demikian,

ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,

atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.

Mata

Mata

Mata adalah pelita tubuh.

Jika matamu baik,

teranglah seluruh tubuhmu;

jika matamu jahat,

gelaplah seluruh tubuhmu.

Jadi jika terang yang ada padamu gelap,

betapa gelapnya kegelapan itu.

Harta

Harta

Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;

di bumi ngengat dan karat merusakkannya

dan pencuri membongkar serta mencurinya.

Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga;

di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya

dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Karena di mana hartamu berada,

di situ juga hatimu berada.

membeli ladang

harta

yang

terpendam

di

ladang,

yang

ditemukan

orang,

lalu

dipendamkannya

lagi.

Oleh

sebab

sukacitanya

pergilah

ia

menjual

seluruh

miliknya

lalu

membeli

ladang

itu.

ragi

ragi

yang

diambil

seorang

perempuan

dan

diadukkan

ke

dalam

tepung

terigu

tiga

sukat

sampai

khamir

seluruhnya."

Biji sesawi,

Biji sesawi,

yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.

Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih,

tetapi apabila sudah tumbuh,

sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain,

bahkan menjadi pohon,

sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

Gandum dan Lalang

Ada orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.

Tetapi pada waktu semua orang tidur,

datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu,

lalu pergi.

Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir,

nampak jugalah lalang itu.

Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata:

Tuan,

bukankah benih baik,

yang tuan taburkan di ladang tuan?

Dari manakah lalang itu?

Jawab tuan itu:

Seorang musuh yang melakukannya.

Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya:

Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?

Tetapi ia berkata:

Jangan,

sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.

Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.

Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai:

Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar;

kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

tidak mengerti

karena sekalipun melihat,

mereka tidak melihat

dan

sekalipun mendengar,

mereka tidak mendengar

dan

tidak mengerti.

Kamu akan mendengar

dan

mendengar,

namun tidak mengerti,

kamu akan melihat

dan

melihat,

namun tidak menanggap.

Punya dan Tidak Punya

Karena

siapa

yang

mempunyai,

kepadanya

akan

diberi,

sehingga

ia

berkelimpahan;

tetapi

siapa

yang

tidak

mempunyai,

apapun

juga

yang

ada

padanya

akan

diambil

dari

padanya.

Sabtu, 26 Juli 2008

UNDANGAN PROMOSI DOKTOR

REKTOR

UNIVERSITAS INDONESIA

Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Sumantri

Mengharapkan dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara beserta Istri/Suami

Pada Sidang Terbuka Senat Universitas Indonesia

Untuk mengikuti upacara :

Promosi Doktor

HOGA SARAGIH

menjadi Doktor dalam Bidang Ilmu Teknik Elektro Telekomunikasi

Atas dasar disertasinya yang berjudul:

“STUDI KINERJA CDMA S-ALOHA PADA KANAL FADING

DENGAN CAPTURE EFFECT”

Promotor:

Prof. Dr. Ir. Eko Tjipto Rahardjo, MSc

Ko-Promotor:

Ir. Gunawan Wibisono, MSc., Ph.D

Yang diselenggarakan pada

Pada hari Rabu, tanggal 23 Juli 2008, pukul 9.00 WIB

Di Ruang Cevron-Texaco, Dekanat FTUI lantai 1

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus Depok

Kamis, 10 Juli 2008

I Love This Law

"Apabila seseorang mencuri seekor lembu atau seekor domba dan membantainya atau menjualnya,
maka ia harus membayar gantinya,
yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu.

Jika seorang pencuri kedapatan waktu membongkar,
dan ia dipukul orang sehingga mati,
maka si pemukul tidak berhutang darah;

tetapi jika pembunuhan itu terjadi setelah matahari terbit,
maka ia berhutang darah.

Pencuri itu harus membayar ganti kerugian sepenuhnya;
jika ia orang yang tak punya,
ia harus dijual ganti apa yang dicurinya itu.

Jika yang dicurinya itu masih terdapat padanya dalam keadaan hidup,
baik lembu,
keledai atau domba,
maka ia harus membayar ganti kerugian dua kali lipat.

Apabila seseorang menggembalakan ternaknya di ladangnya atau di kebun anggurnya dan ternak itu dibiarkannya berjalan lepas,
sehingga makan habis ladang orang lain,
maka ia harus memberikan hasil yang terbaik dari ladangnya sendiri atau hasil yang terbaik dari kebun anggurnya sebagai ganti kerugian.

Apabila ada api dinyalakan dan api itu menjilat semak duri,
tetapi tumpukan gandum atau gandum yang belum dituai atau seluruh ladang itu ikut juga dimakan api,
maka orang yang menyebabkan kebakaran itu harus membayar ganti kerugian sepenuhnya.



Apabila seseorang menitipkan kepada temannya uang atau barang,
dan itu dicuri dari rumah orang itu,
maka jika pencuri itu terdapat,
ia harus membayar ganti kerugian dua kali lipat.

Jika pencuri itu tidak terdapat,
maka tuan rumah harus pergi menghadap TUHAN untuk bersumpah,
bahwa ia tidak mengulurkan tangannya mengambil harta kepunyaan temannya.

Dalam tiap-tiap perkara pertengkaran harta,
baik tentang seekor lembu,
tentang seekor keledai,
tentang seekor domba,
tentang sehelai pakaian,
baik tentang barang apapun yang kehilangan,
kalau seorang mengatakan:
Inilah kepunyaanku--maka perkara kedua orang itu harus dibawa ke hadapan TUHAN.

Siapa yang dipersalahkan oleh TUHAN haruslah membayar kepada temannya ganti kerugian dua kali lipat.

Apabila seseorang menitipkan kepada temannya seekor keledai atau lembu atau seekor domba atau binatang apapun dan binatang itu mati,
atau patah kakinya atau dihalau orang dengan kekerasan,
dengan tidak ada orang yang melihatnya,
maka sumpah di hadapan TUHAN harus menentukan di antara kedua orang itu,
apakah ia tidak mengulurkan tangannya mengambil harta kepunyaan temannya,
dan pemilik harus menerima sumpah itu,
dan yang lain itu tidak usah membayar ganti kerugian.

Tetapi jika binatang itu benar-benar dicuri orang dari padanya,
maka ia harus membayar ganti kerugian kepada pemilik.

Jika binatang itu benar-benar diterkam oleh binatang buas,
maka ia harus membawanya sebagai bukti.

Tidak usah ia membayar ganti binatang yang diterkam itu.

Apabila seseorang meminjam seekor binatang dari temannya,
dan binatang itu patah kakinya atau mati,
ketika pemiliknya tidak ada di situ,
maka ia harus membayar ganti kerugian sepenuhnya.

Tetapi jika pemiliknya ada di situ,
maka tidak usahlah ia membayar ganti kerugian.
Jika binatang itu disewa, maka kerugian itu telah termasuk dalam sewa.

Apabila seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan,
dan tidur dengan dia,
maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin.

Jika ayah perempuan itu sungguh-sungguh menolak memberikannya kepadanya,
maka ia harus juga membayar perak itu sepenuhnya,
sebanyak mas kawin anak perawan."

"Seorang ahli sihir perempuan janganlah engkau biarkan hidup.

Siapapun yang tidur dengan seekor binatang,
pastilah ia dihukum mati.

Siapa yang mempersembahkan korban kepada allah kecuali kepada TUHAN sendiri, haruslah ia ditumpas."
"Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing,
sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.

Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.

Jika engkau memang menindas mereka ini,
tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka,
jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.

Maka murka-KU akan bangkit dan AKU akan membunuh kamu dengan pedang,
sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.


Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-KU,
orang yang miskin di antaramu,
maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia:
janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.

Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai,
maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,
sebab hanya itu saja penutup tubuhnya,
itulah pemalut kulitnya--pakai apakah ia pergi tidur?

Maka apabila ia berseru-seru kepada-KU,
AKU akan mendengarkannya,
sebab AKU ini pengasih."

"Janganlah engkau mengutuki TUHAN dan janganlah engkau menyumpahi seorang pemuka di tengah-tengah bangsamu.

Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu.

Yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-KU.

Demikian juga harus kauperbuat dengan lembu sapimu dan dengan kambing dombamu:

tujuh hari lamanya anak-anak binatang itu harus tinggal pada induknya,

tetapi pada hari yang kedelapan haruslah kaupersembahkan binatang-binatang itu kepada-Ku.

Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku:
daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas,
janganlah kamu makan,
tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing."

BELAJAR JURUSAN HUKUM

"Siapa yang memukul seseorang,
sehingga mati,
pastilah ia dihukum mati.

Tetapi jika pembunuhan itu tidak disengaja,
melainkan tangannya ditentukan TUHAN melakukan itu,
maka Aku akan menunjukkan bagimu suatu tempat,
ke mana ia dapat lari.

Tetapi apabila seseorang berlaku angkara terhadap sesamanya,
hingga ia membunuhnya dengan tipu daya,
maka engkau harus mengambil orang itu dari mezbah-KU,
supaya ia mati dibunuh.

Siapa yang memukul ayahnya atau ibunya,
pastilah ia dihukum mati.

Siapa yang menculik seorang manusia,
baik ia telah menjualnya,
baik orang itu masih terdapat padanya,
ia pasti dihukum mati.

Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya,
ia pasti dihukum mati.

Apabila ada orang bertengkar dan yang seorang memukul yang lain dengan batu atau dengan tinjunya,
sehingga yang lain itu memang tidak mati,
tetapi terpaksa berbaring di tempat tidur,
maka orang yang memukul itu bebas dari hukuman,
jika yang lain itu dapat bangkit lagi dan dapat berjalan di luar dengan memakai tongkat;
hanya ia harus membayar kerugian orang yang lain itu,
karena terpaksa menganggur,
dan menanggung pengobatannya sampai sembuh.

Apabila seseorang memukul budaknya laki-laki atau perempuan dengan tongkat,
sehingga mati karena pukulan itu,
pastilah budak itu dibalaskan.

Hanya jika budak itu masih hidup sehari dua,
maka janganlah dituntut belanya,
sebab budak itu adalah miliknya sendiri.

Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari mereka tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung,
sehingga keguguran kandungan,
tetapi tidak mendapat kecelakaan yang membawa maut,
maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suami perempuan itu kepadanya,
dan ia harus membayarnya menurut putusan hakim.

Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut,
maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa,
mata ganti mata,
gigi ganti gigi,
tangan ganti tangan,
kaki ganti kaki,
lecur ganti lecur,
luka ganti luka,
bengkak ganti bengkak.

Apabila seseorang memukul mata budaknya laki-laki atau mata budaknya perempuan dan merusakkannya,
maka ia harus melepaskan budak itu sebagai orang merdeka pengganti kerusakan matanya itu.

Dan jika ia menumbuk sampai tanggal gigi budaknya laki-laki atau gigi budaknya perempuan, maka ia harus melepaskan budak itu sebagai orang merdeka pengganti kehilangan giginya itu.

Apabila seekor lembu menanduk seorang laki-laki atau perempuan,
sehingga mati,
maka pastilah lembu itu dilempari mati dengan batu dan dagingnya tidak boleh dimakan,
tetapi pemilik lembu itu bebas dari hukuman.

Tetapi jika lembu itu sejak dahulu telah sering menanduk dan pemiliknya telah diperingatkan, tetapi tidak mau menjaganya,
kemudian lembu itu menanduk mati seorang laki-laki atau perempuan,
maka lembu itu harus dilempari mati dengan batu,
tetapi pemiliknyapun harus dihukum mati.

Jika dibebankan kepadanya uang pendamaian,
maka haruslah dibayarnya segala yang dibebankan kepadanya itu sebagai tebusan nyawanya.


Kalau ditanduknya seorang anak laki-laki atau perempuan,
maka pemiliknya harus diperlakukan menurut peraturan itu juga.

Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan,
maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu,
dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu.

Apabila seseorang membuka sumur,
atau apabila seseorang menggali sumur,
dengan tidak menutupnya,
dan seekor lembu atau keledai jatuh ke dalamnya,
maka pemilik sumur itu harus membayar ganti kerugian:
ia harus mengganti harga binatang itu dengan uang kepada pemiliknya,
tetapi binatang yang mati itu menjadi kepunyaannya.

Apabila lembu seseorang menanduk lembu orang lain,
sehingga mati,
maka lembu yang hidup itu harus dijual,
uangnya dibagi dan binatang yang mati itupun harus dibagi juga.

Tetapi jikalau lembu itu terkenal telah sering menanduk sejak dahulu,
dan walaupun demikian pemiliknya tidak mau menjaganya,
maka ia harus membayar ganti kerugian sepenuhnya:
lembu ganti lembu,
tetapi binatang yang mati itu menjadi kepunyaannya."