Rabu, 23 September 2015

" puisi Menanduk "

" puisi Menanduk "
Apabila seekor lembu menanduk seorang laki-laki atau perempuan,
sehingga mati,
maka pastilah lembu itu dilempari mati dengan batu dan dagingnya tidak boleh dimakan,
tetapi
pemilik lembu itu bebas dari hukuman.
Tetapi jika lembu itu sejak dahulu telah sering menanduk dan pemiliknya telah diperingatkan,
tetapi
tidak mau menjaganya, kemudian lembu itu menanduk mati seorang laki-laki atau perempuan,
maka lembu itu harus dilempari mati dengan batu,
tetapi pemiliknyapun harus dihukum mati.

" puisi menggali sumur "

" puisi menggali sumur "
Apabila seseorang membuka sumur,
atau apabila seseorang menggali sumur,
dengan tidak menutupnya, 
dan seekor lembu atau keledai jatuh ke dalamnya,
maka pemilik sumur itu harus membayar ganti kerugian:
ia harus mengganti harga binatang itu dengan uang kepada pemiliknya,
tetapi
binatang yang mati itu menjadi kepunyaannya.

" puisi di makan A P I "

" puisi di makan A P I "
Apabila
ada api dinyalakan
dan api itu menjilat semak duri,
tetapi
tumpukan gandum
atau gandum yang belum dituai atau seluruh ladang itu ikut juga dimakan api,
maka
orang yang menyebabkan kebakaran itu harus membayar ganti kerugian sepenuhnya.

" Puisi Mas Kawin "

" Puisi Mas Kawin "
Apabila
seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan, 
dan tidur dengan dia,
maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin.
Jika
ayah perempuan itu sungguh-sungguh menolak memberikannya kepadanya, maka ia harus juga membayar perak itu sepenuhnya,
sebanyak mas kawin anak perawan.

" Katakan "

" Katakan "
Jika ya,
hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak,
hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

" Apa gunanya ? "

" Apa gunanya ? "
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?
Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

" Berilah, Jangan Menolak "

" Berilah, Jangan Menolak "
Kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.

" Puisi Kemujuran "

" Puisi Kemujuran "
Berbahagialah orang yang mendapatkan kemujuran,
karena dengan mendapatkan kemujuran setiap orang akan mendengarkan perkataan yang engkau katakan,
melalui kemujuran yang kamu peroleh akan membuat orang orang mendengarkan kamu.
Dapatkanlah kemujuran, perolehlah kemujuran,
terimalah kemujuran,
pakailah kemujuran,
sehingga dengan kemujuranmu setiap orang akan selalu mendengarkan perkataanmu.

" Memohon Hikmat "

" Memohon Hikmat "
Oleh karena
itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, 
harta benda,
kemuliaan atau nyawa pembencimu,
dan juga tidak meminta umur panjang,
tetapi
sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi orang-orangKu yang atasnya Aku telah merajakan engkau,
maka
kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu;
selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan,
harta benda dan kemuliaan,
sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau.

" Tinggal bersama-sama "

" Tinggal bersama-sama "
Mereka mendekati kampung yang mereka tuju,
lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
Tetapi
mereka sangat mendesak-Nya, katanya:
"Tinggallah bersama-sama dengan kami,
sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam."
Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.

" Cerita kejam yg di paksakan "

" Cerita kejam yg di paksakan "
Pada jaman dahulu kala ada orang-orang yang banyak jumlahnya seperti pasir dan debu banyaknya, tidak terhitung jumlahnya.
Orang-orang itu beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; 
mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka.
Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah itu,
Berkatalah raja itu kepada rakyatnya:
"Bangsa itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.
Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan jika terjadi peperangan jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita,
lalu pergi dari negeri ini."
Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa:
mereka harus mendirikan bagi raja kota-kota perbekalan.
Tetapi
makin ditindas,
makin bertambah banyak dan berkembang mereka,
sehingga orang merasa takut kepada orang-orang yang banyak itu.
Lalu dengan kejam orang suruhan raja memaksa orang itu bekerja,
dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat,
yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata,
dan berbagai-bagai pekerjaan di padang,
ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang suruhan raja kepada mereka itu.
Raja juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Orang orang itu katanya:
"Apabila kamu menolong perempuan orang orang itu pada waktu bersalin,
kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir:
jika anak laki-laki,
kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."
Tetapi Bidan bidan itu tidak melakukan seperti yang dikatakan raja kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
Lalu raja memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka:
"Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?"
Jawab bidan-bidan itu kepada raja :
Sebab perempuan Orang orang itu tidak sama dengan perempuan orang kita raja, melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang,
mereka telah bersalin."

" Sanjak Ajal Mereka "

" Sanjak Ajal Mereka "
Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah
Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk
Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, 
dari bukit-bukit aku memandang mereka.
Lihat,
suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa lain.
Siapakah yang menghitung debu
dan siapakah yang membilang bondongan-bondongan
Sekiranya aku mati seperti matinya orang-orang jujur
dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka.

" Sanjak Yang bangkit "

" Sanjak Yang bangkit "
Bukanlah manusia,
sehingga Ia berdusta
bukan anak manusia, 
sehingga Ia menyesal.
Masakan Ia berkata
dan tidak melakukannya,
atau berbicara
dan tidak menepatinya?
Ketahuilah,
aku mendapat perintah untuk memberkati,
dan apabila Dia memberkati,
maka aku tidak dapat membalikkannya.
Tidak ada ditengok kekurangan di antara keturunannya
dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang-orangnya.
Yang mereka percaya,
menyertai mereka,
dan sorak-sorak karena Raja ada di antara mereka.
Yang membawa mereka keluar dari tanah perbudakan adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan,
sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap orang itu
ataupun tenungan yang mempan terhadap orang itu.
Pada waktunya akan dikatakan kepada orang itu,
begitu juga kepadanya,
keajaiban yang diperbuat Penciptanya.
Lihat,
suatu bangsa,
yang bangkit seperti singa betina,
dan yang berdiri tegak seperti singa jantan,
yang tidak membaringkan dirinya,
sebelum ia memakan mangsanya
dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya.

" Sanjak Bintang Terbit & Tongkat Kerajaan "

" Sanjak Bintang Terbit & Tongkat Kerajaan "
Aku melihat dia,
tetapi bukan sekarang;
aku memandang dia, 
tetapi bukan dari dekat;
bintang terbit dari Orang itu
tongkat kerajaan timbul dari Orang itu
dan meremukkan pelipis-pelipis lawannya
dan menghancurkan semua anak lawannya
Maka lawannya akan menjadi tanah pendudukan
dan lawannya akan menjadi tanah pendudukan musuh-musuhnya itu.
Tetapi Orang itu akan melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa,
dan dari Orang itu akan timbul seorang penguasa,
yang akan membinasakan orang-orang yang melarikan diri dari kota.

" Sanjak : Keluar Dari tanah perbudakan "

" Sanjak : Keluar Dari tanah perbudakan "
Alangkah indahnya kemah-kemahmu,
dan tempat-tempat kediamanmu,
Sebagai lembah yang membentang semuanya; 
sebagai taman di tepi sungai;
sebagai pohon gaharu yang ditanam
sebagai pohon aras di tepi air.
Air mengalir dari timbanya,
dan benihnya mendapat air banyak-banyak.
Rajanya akan naik tinggi melebihi raja lain
dan kerajaannya akan dimuliakan.
yang membawa mereka keluar dari tanah perbudakan
adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan.
Bangsa-bangsa yang menjadi lawannya akan ditelannya habis,
dan tulang-tulang mereka akan dihancurkannya
dan akan ditembaknya tembus dengan panah-panahnya.
Ia meniarap dan merebahkan diri sebagai singa jantan,
dan sebagai singa betina;
siapakah yang berani membangunkannya?
Diberkatilah orang yang memberkati engkau,
dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!

" Cerita : Maut dalam kuali "

" Cerita : Maut dalam kuali "
Ketika pada suatu kali ada rombongan orang-orang banyak duduk di depannya,
berkatalah Pimpinan kepada bujangnya:
"Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan orang-orang banyak itu." 
Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran;
ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar,
serangkul penuh dalam jubahnya.
Sesudah ia pulang,
teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi,
sebab mereka tidak mengenalnya.
Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya,
berteriaklah mereka serta berkata:
"Maut ada dalam kuali itu"
Dan tidak tahan mereka memakannya.
Tetapi berkatalah Pimpinan itu :
"Ambillah tepung!"
Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata:
"Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini,
supaya mereka makan!"
Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu.

" Cerita : Maut dalam kuali "

" Cerita : Maut dalam kuali "
Ketika pada suatu kali ada rombongan orang-orang banyak duduk di depannya,
berkatalah Pimpinan kepada bujangnya:
"Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan orang-orang banyak itu." 
Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran;
ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar,
serangkul penuh dalam jubahnya.
Sesudah ia pulang,
teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi,
sebab mereka tidak mengenalnya.
Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya,
berteriaklah mereka serta berkata:
"Maut ada dalam kuali itu"
Dan tidak tahan mereka memakannya.
Tetapi berkatalah Pimpinan itu :
"Ambillah tepung!"
Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata:
"Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini,
supaya mereka makan!"
Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu.

" Puisi : Ke tempat yang tidak kaukehendaki "

" Puisi : Ke tempat yang tidak kaukehendaki "
Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri
dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki,
tetapi
jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu
dan orang lain akan mengikat engkau
dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.

"Puisi : Kebangkitan "

"Puisi : Kebangkitan "
‪#‎antara‬ imajinasi dan realisasi
Imajinasikan,
Suatu hari kamu ada tempat di tengah-tengah lembah, 
dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
siapa yang melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling
dan sungguh,
amat banyak bertaburan di lembah itu;
lihat,
tulang-tulang itu amat kering.
dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?
Jawablah,
katakanlah kepadanya:
Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah,
katakanlah kepada tulang-tulang ini:
Aku memberi nafas hidup di dalammu,
supaya kamu hidup kembali.
Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu,
Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup,
supaya kamu hidup kembali.
Imajinasikan,
kedengaranlah suara,
sungguh,
suatu suara berderak-derak,
dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.
Sedang aku mengamat-amatinya,
lihat,
urat-urat ada dan daging tumbuh padanya,
kemudian kulit menutupinya,
tetapi
mereka belum bernafas.
Imajinasikan,
katakanlah kepada nafas hidup :
Hai nafas hidup,
datanglah dari keempat penjuru angin,
dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini,
supaya mereka hidup kembali.
Imajinasikan,
Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka,
sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya,
suatu tentara yang sangat besar.
Sungguh,
mereka sendiri mengatakan:
Tulang-tulang kami sudah menjadi kering,
dan pengharapan kami sudah lenyap,
kami sudah hilang.
Oleh sebab itu,
katakan kepada mereka:
Sungguh,
Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu,
hai kamu,
dari dalamnya,
dan Aku akan membawa kamu ke tanahmu.
Realisasikan,
Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Penciptamu
pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu,
dari dalamnya.
Realisasikan,
Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu,
sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu.
Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku,
yang mengatakannya dan membuatnya,
demikianlah.

" Puisi untuk Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya "

" Puisi untuk Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya "
Sesungguhnya,
kalau aku berjalan ke timur,
Ia tidak di sana; 
atau ke barat,
tidak kudapati Dia;
di utara kucari Dia,
Ia tidak tampak,
aku berpaling ke selatan,
aku tidak melihat Dia.
Karena Ia tahu jalan hidupku;
seandainya Ia menguji aku,
aku akan timbul seperti emas.
Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya,
aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar,
dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.
Tetapi
Ia tidak pernah berubah siapa dapat menghalangi Dia?
Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga.
Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku,
dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya.
Itulah sebabnya hatiku gemetar menghadapi Dia,
kalau semuanya itu kubayangkan,
maka aku ketakutan terhadap Dia.

" Puisi : PENCIPTAMU "

" Puisi : PENCIPTAMU "
Sebagai ganti keadaanmu dahulu,
ketika engkau ditinggalkan,
dibenci 
dan tidak disinggahi seorangpun,
sekarang Aku akan membuat engkau menjadi kebanggaan abadi,
menjadi kegirangan turun-temurun.
Engkau akan mengisap susu bangsa-bangsa
dan akan meminum susu kerajaan-kerajaan maka engkau akan mengetahui,
bahwa Akulah,
Yang membuat mu selamat,
dan Penebusmu,
Yang Mahakuasa,
Sebagai ganti tembaga Aku akan membawa emas,
dan sebagai ganti besi Aku akan membawa perak,
sebagai ganti kayu,
tembaga,
dan sebagai ganti batu,
besi;
Aku akan memberikan damai sejahtera
dan keadilan yang akan melindungi
dan mengatur hidupmu.
Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu,
tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu;
engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".
Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari
dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari,
tetapi PENCIPTAMU akan menjadi penerang abadi bagimu dan DIA akan menjadi keagunganmu.
Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut,
sebab PENCIPTAMU akan menjadi penerang abadi bagimu,
dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir.
Pendudukmu semuanya orang-orang benar,
mereka memiliki negeri untuk selama-lamanya;
mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri untuk memperlihatkan keagungan-Ku.
Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar,
dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat;
AKU, PENCIPTAMU akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.

" Jejak Kaki " ( puisi )

" Jejak Kaki " ( puisi )
Kaki-Nya berjejak
pada sesuatu
yang buatannya 
seperti lantai
dari batu nilam
dan
yang terangnya
seperti langit
yang cerah.

" B A T U "

" B A T U "
Batu
yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru.

" S E M O G A "

" S E M O G A "
Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman
yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya;
dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru,
yang dipahat untuk bangunan istana!
Semoga gudang-gudang kita penuh,
mengeluarkan beraneka ragam barang;
semoga kambing domba kita menjadi beribu-ribu,
berlaksa-laksa di padang-padang kita!
Semoga lembu sapi kita sarat;
semoga tidak ada kegagalan dan tidak ada keguguran,
dan tidak ada jeritan di lapangan-lapangan kita!

B U M I

B U M I
Selama bumi masih ada,
takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai,
dingin dan panas, 
kemarau dan hujan,
siang dan malam.

" Engkau yang Teristimewa "

" Engkau yang Teristimewa "
Engkau seperti pohon buah-buahan yang muda,
pohon buah-buahan yang muda pada mata air.
Dahan-dahannya naik mengatasi tembok. 
Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya,
memanahnya
dan menyerbunya,
namun panahnya tetap kokoh
dan lengan tangannya tinggal liat,
oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindungNya,
oleh sebab gembalanya Gunung Batu,
oleh Yang Mahakuat yang akan menolong engkau,
dan oleh Yang Mahakuasa,
yang akan memberkati engkau
dengan berkat dari langit di atas,
dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah,
dengan berkat buah dada dan kandungan.
Berkat yang melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu,
yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad;
semuanya itu akan turun ke atas kepalamu,
ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya.

" A Y A H "

" A Y A H "
Ayah manakah di antara kamu,
jika anaknya minta ikan dari padanya,
akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? 
Atau,
jika ia minta telur,
akan memberikan kepadanya kalajengking?
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Ayahmu yang di rumah !
Ia akan memberikan sesuatu yang baik kepada anak-anaknya yang meminta kepada Ayahnya.
Mintalah,
maka akan diberikan kepadamu;
carilah,
maka kamu akan mendapat; ketoklah,
maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta,
menerima
dan setiap orang yang mencari,
mendapat
dan setiap orang yang mengetok,
baginya pintu dibukakan.
Ayah akan selalu memberikan sesuatu yang baik kepada anaknya apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

" Janganlah Kamu Kuatir "

" Janganlah Kamu Kuatir "
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Dan Mengapa kamu kuatir akan makanan ?
Pandanglah burung-burung di langit,
yang tidak menabur
dan tidak menuai
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung,
namun diberi makan oleh-NYA
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian?
Perhatikanlah bunga bakung di ladang,
yang tumbuh tanpa bekerja
dan tanpa memintal,
namun Seorang Raja dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian DIA mendandani rumput di ladang,
yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api,
tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu,
hai orang yang kurang percaya?
Janganlah kuatir akan hidupmu,
akan apa yang hendak kamu makan atau minum,
dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan
dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

"Cerita Mertua Mengejar Menantu "

"Cerita Mertua Mengejar Menantu "
Pada suatu hari, Ketika pada hari ketiga dikabarkan kepada Mertuanya,
bahwa Menantunya telah lari, dibawanyalah sanak saudaranya bersama-sama,
dikejarnya Menantunya tujuh hari perjalanan jauhnya,
lalu ia dapat menyusulnya di pegunungan.
Berkatalah mertuanya Kepada menantunya :
Apakah yang kauperbuat ini,
maka engkau mengakali aku
dan mengangkut anak-anakku perempuan sebagai orang tawanan?
Mengapa engkau lari diam-diam dan mengakali aku?
Mengapa engkau tidak memberitahu kepadaku,
supaya aku menghantarkan engkau dengan sukacita dan nyanyian dengan rebana dan kecapi?
Lagipula engkau tidak memberikan aku kesempatan untuk mencium cucu-cucuku laki-laki dan anak-anakku perempuan.
Maka sekarang,
kalau memang engkau harus pergi,
semata-mata karena sangat rindu ke rumah ayahmu,
mengapa engkau mencuri dewa-dewaku?
Lalu Jawab menantunya :
"Aku takut,
karena pikirku,
jangan-jangan engkau merampas anak-anakmu itu dari padaku.
Tetapi pada siapa engkau menemui dewa-dewamu itu,
janganlah ia hidup lagi.
Periksalah di depan saudara-saudara kita segala barang yang ada padaku dan ambillah barangmu.
Sebab Menantunya tidak tahu,
bahwa Istrinya yang Kedua yang mencuri dewa dewa terafim itu.
Lalu masuklah Mertuanya ke dalam kemah Menantunya dan ke dalam kemah Anak perempuannya dan ke dalam kemah kedua budak perempuan itu,
tetapi terafim dewa dewa itu tidak ditemuinya.
Setelah keluar dari kemah Anak perempuan pertama ia masuk ke dalam kemah Anak perempuan Kedua.
Tetapi Anak perempuan Kedua telah mengambil terafim itu dan memasukkannya ke dalam pelana untanya,
dan duduk di atasnya.
Mertuanya menggeledah seluruh kemah itu,
tetapi terafim itu tidak ditemuinya.
Lalu kata anak perempuan Kedua kepada ayahnya:
"Janganlah bapa marah,
karena aku tidak dapat bangun berdiri di depanmu,
sebab aku sedang haid."
Dan Mertuanya mencari dengan teliti,
tetapi ia tidak menemui terafim itu.
Lalu hati Menantunya panas
dan ia bertengkar dengan Mertuanya,
Menantunya berkata kepada Mertuanya :
"Apakah kesalahanku,
apakah dosaku,
maka engkau memburu aku sehebat itu?
Engkau telah menggeledah segala barangku,
sekarang apakah yang kautemui dari segala barang rumahmu?
Letakkanlah di sini di depan saudara-saudaraku dan saudara-saudaramu,
supaya mereka mengadili antara kita berdua.
Selama dua puluh tahun ini aku bersama-sama dengan engkau;
domba dan kambing betinamu tidak pernah keguguran dan jantan dari kambing dombamu tidak pernah kumakan.
Yang diterkam oleh binatang buas tidak pernah kubawa kepadamu,
aku sendiri yang menggantinya;
yang dicuri orang,
baik waktu siang,
baik waktu malam,
selalu engkau tuntut dari padaku.
Aku dimakan panas hari waktu siang dan kedinginan waktu malam,
dan mataku jauh dari pada tertidur.
Selama dua puluh tahun ini aku di rumahmu;
aku telah bekerja padamu empat belas tahun lamanya untuk mendapat kedua anakmu
dan enam tahun untuk mendapat ternakmu,
dan engkau telah sepuluh kali mengubah upahku.
Seandainya DIA tidak menyertai aku,
tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan hampa;
tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan DIA dan Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam.

" Dua Macam Dasar "

" Dua Macam Dasar "
" Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana,
yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya,
ia sama dengan orang yang bodoh,
yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu,
sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

" Cuma-Cuma "

" Cuma-Cuma "
Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma,
karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Sembuhkanlah orang sakit;
bangkitkanlah orang mati;
tahirkanlah orang kusta;
usirlah setan-setan.
Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma,
karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

" Penciptaan langit dan bumi serta isinya "

" Penciptaan langit dan bumi serta isinya "
Pada mulanya langit dan bumi diciptakan.
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya,
dan ADA yang melayang-layang di atas permukaan air.
Berkatalah DIA :
"Jadilah terang."
Lalu terang itu jadi.
DIA melihat bahwa terang itu baik,
lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
Dan DIA menamai terang itu siang,
dan gelap itu malam.
Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari pertama.
Berkatalah DIA :
"Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
Maka DIA menjadikan cakrawala dan DIA memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya.
Dan jadilah demikian.
Lalu DIA menamai cakrawala itu langit.
Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari kedua.
Berkatalah DIA :
"Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat,
sehingga kelihatan yang kering."
Dan jadilah demikian.
Lalu DIA menamai yang kering itu darat,
dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut.
DIA melihat bahwa semuanya itu baik.
Berkatalah DIA :
"Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda,
tumbuh-tumbuhan yang berbiji,
segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji,
supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi."
Dan jadilah demikian.
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda,
segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji.
DIA melihat bahwa semuanya itu baik.
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
Berkatalah DIA :
"Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.
Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi."
Dan jadilah demikian.
Maka DIA menjadikan kedua benda penerang yang besar itu,
yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam,
dan menjadikan juga bintang-bintang.
DIA menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
dan untuk menguasai siang dan malam,
dan untuk memisahkan terang dari gelap.
DIA melihat bahwa semuanya itu baik.
Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari keempat.
Berkatalah DIA :
"Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup,
dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
Maka DIA menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak,
yang berkeriapan dalam air,
dan segala jenis burung yang bersayap.
DIA melihat bahwa semuanya itu baik.
Lalu DIA memberkati semuanya itu,
kata-Nya:
"Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut,
dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari kelima.
Berkatalah DIA :
"Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup,
ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar."
Dan jadilah demikian.
DIA menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi.
DIA melihat bahwa semuanya itu baik.
Berkatalah DIA :
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Maka DIA menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar DIA diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
DIA memberkati mereka,
lalu DIA berkata kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Berkatalah DIA :
"Lihatlah,
Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji;
itulah akan menjadi makananmu.
Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi,
yang bernyawa,
Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya."
Dan jadilah demikian.
Maka DIA melihat segala yang dijadikan-Nya itu,
sungguh amat baik.
Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari keenam.

Selasa, 22 September 2015

T E R B I T

T E R B I T
Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

" Teratur & Terjamin "

" Teratur & Terjamin "
Kamu bersinar seperti fajar di waktu pagi,
pagi yang tidak berawan,
yang sesudah hujan membuat berkilauan rumput muda di tanah. 
Bukankah seperti itu keluargamu di hadapan DIA ?
Sebab DIA menegakkan bagimu suatu perjanjian kekal,
teratur dalam segala-galanya dan terjamin.
Sebab segala keselamatanmu dan segala kesukaanmu bukankah DIA yang menumbuhkannya?

" Puisi Jabatan & Pekerjaan Indah "

" Puisi Jabatan & Pekerjaan Indah "
Benarlah perkataan ini:
"Orang yang menghendaki jabatan 
dan menginginkan pekerjaan yang indah."
Karena itu haruslah seorang yang tak bercacat,
suami dari satu isteri,
dapat menahan diri,
bijaksana,
sopan,
suka memberi tumpangan,
cakap mengajar orang,
bukan peminum,
bukan pemarah melainkan peramah,
pendamai,
bukan hamba uang,
seorang kepala keluarga yang baik,
disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jabatan & Pekerjaan Indah ini ?

" Nyanyian Syukur "

" Nyanyian Syukur "
Bagi-Mulah puji-pujian
dan kepada-Mulah orang membayar Janji.
Engkau yang mendengarkan doa.
Kepada-Mulah datang semua yang hidup karena bersalah.
Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami,
Engkaulah yang menghapuskannya.
Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat
untuk diam di pelataran-Mu!
Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.
Dengan perbuatan-perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan Engkau menjawab kami,
ya Engkau yang menyelamatkan kami,
Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi
dan pulau-pulau yang jauh-jauh;
Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu,
sedang pinggang-Mu berikatkan keperkasaan;
Engkau, yang meredakan deru lautan,
deru gelombang-gelombangnya dan kegemparan bangsa-bangsa!
Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi
takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu;
tempat terbitnya pagi dan petang
Kaubuat bersorak-sorai.
Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan,
dan membuatnya sangat kaya.
Batang air Engkau penuh air;
Engkau menyediakan gandum bagi mereka.
Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:
Engkau mengairi alur bajaknya,
Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya,
dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya;
Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.
Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu,
jejak-Mu mengeluarkan lemak;
tanah-tanah padang gurun menitik,
bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;
padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba,
lembah-lembah berselimutkan gandum,
semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.

" T E R A N G T U H A N "

" T E R A N G T U H A N "
Bangkitlah,
menjadi teranglah,
sebab terangmu datang, 
dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Sebab sesungguhnya,
kegelapan menutupi bumi,
dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa;
tetapi terang TUHAN terbit atasmu,
dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu,
dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling,
mereka semua datang berhimpun kepadamu;
anak-anakmu laki-laki datang dari jauh,
dan anak-anakmu perempuan digendong.
Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri,
engkau akan tercengang dan akan berbesar hati,
sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu,
dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.

" Kisah Cerita Di Istana Raja B "

" Kisah Cerita Di Istana Raja B "
Pada zaman dahulu kala,
tahun yang ketiga pada waktu pemerintahan raja A,
Di tempat raja wilayah kerajaan A,
datanglah raja B menyerang ke Kota raja A itu lalu mengepung kota itu.
Terjadilah peperangan antara bangsa B dengan Bangsa A.
Raja B menangkap raja A dan raja B menguasai Kota itu,
Semua Harta benda raja A di ambil raja B,
sebagian dari perkakas-perkakas yang bagus-bagus yang diambil di rumah wilayah raja A di Jajah dan dikuasai untuk dibawa ke dalam tangan raja B.
Semuanya itu dibawanya ke tanah kerajaan B ke dalam rumahnya
perkakas-perkakas mulia itu dibawanya ke dalam perbendaharaan rumah dan istana raja B.
Lalu raja B bertitah kepada kepala istananya,
untuk membawa beberapa orang Tawanan,
yang berasal dari keturunan raja A dan dari kaum bangsawan,
yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela,
yang berperawakan baik,
yang memahami berbagai-bagai hikmat,
berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu,
yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja B,
supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang-orang yang tinggal di wilayah kerajaan B.
Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja B dan dari anggur yang biasa diminumnya.
Mereka harus dididik selama tiga tahun,
dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.
Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yang di tawan dan diJajah untuk bekerja pada raja B.
Pemimpin pegawai istana itu memberi nama kepada 4 orang diantara mereka. Nama Nama ke 4 orang itu diganti disesuaikan dengan bahasa wilayah kerajaan bangsa raja B.
Salah satu orang dari ke 4 orang yang ditawan berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja B;
dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu,
supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
Maka kepada Orang tersebut dikaruniakan kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;
tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Orang tersebut:
"Aku takut,
kalau-kalau tuanku raja B,
yang telah menetapkan makanan dan minumanmu,
berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu,
sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja B.
Kemudian berkatalah Orang itu kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Ke 4 orang tersebut.
"Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami ber 4 diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum;
sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja,
kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu.
Didengarkannyalah permintaan mereka itu,
lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.
Setelah lewat sepuluh hari,
ternyata perawakan mereka ber 4 lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.
Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum,
lalu memberikan sayur kepada mereka ber 4.
Kepada keempat orang muda itu terdapat pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat,
sedang salah satu diantara orang tersebut juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.
Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja,
bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap,
maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan raja B.
Raja B bercakap-cakap dengan mereka;
dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan ke 4 orang tersebut,
maka bekerjalah mereka itu pada raja B.
Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian,
yang ditanyakan raja kepada mereka,
didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya raja B.

" Kekejian "

" Kekejian "
Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api,
ataupun seorang yang menjadi petenung,
seorang peramal, 
seorang penelaah,
seorang penyihir,
seorang pemantera,
ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.
Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN,
dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN,
Allahmu,
menghalau mereka dari hadapanmu.
Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan TUHAN,
Allahmu.

"Pekerjaan Allah tidak dapat diselami manusia"

"Pekerjaan Allah tidak dapat diselami manusia"
Oleh sebab itu aku memuji kesukaan,
karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari,
kecuali makan dan minum dan bersukaria.
Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari.
Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia tanpa mengantuk siang malam,
maka nyatalah kepadaku,
bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah,
yang dilakukan-Nya di bawah matahari.
Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya,
ia tidak akan menyelaminya.
Walaupun orang yang berhikmat mengatakan,
bahwa ia mengetahuinya,
namun ia tidak dapat menyelaminya.

"Nasib semua orang sama"

"Nasib semua orang sama"
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati,
tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa,
tak ada upah lagi bagi mereka, 
bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
Baik kasih mereka,
maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang,
dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
Mari,
makanlah rotimu dengan sukaria,
dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang,
karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia,
yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari,
karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan,
kerjakanlah itu sekuat tenaga,
karena tak ada pekerjaan,
pertimbangan,
pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati,
ke mana engkau akan pergi.
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat,
dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat,
juga roti bukan untuk yang berhikmat,
kekayaan bukan untuk yang cerdas,
dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia,
karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya.
Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan,
dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat,
begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang,
kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

" Keluarga & Kerajaan "

" Keluarga & Kerajaan "
Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku,
takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya

" BERDAMAI "

" BERDAMAI "
Sebab itu,
jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah
dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu
dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu,
lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan,
supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim
dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya
dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana,
sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

"BIJI SESAWI"

"BIJI SESAWI"
Biji sesawi yang ditaburkan di tanah.
Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.
Tetapi
apabila ia ditaburkan,
ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar,
sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.

" LEMBUT "

" LEMBUT "
Cita cita yang banyak orang inginkan untuk dilakukan oleh seorang manusia adalah :
Ingin menjadi seorang yang sangat lembut hatinya, 
lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.

" SABAR "

" SABAR "
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan,
orang yang menguasai dirinya,
melebihi orang yang merebut kota.
Orang yang sabar besar pengertiannya,
tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
Si pemarah membangkitkan pertengkaran,
tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.
Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.
Siapa lekas naik darah,
berlaku bodoh,
tetapi orang yang bijaksana, bersabar.
Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya.
Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.

" M A S A K "

" M A S A K "
Roti yang perlu kamu bakar,
bakarlah,
dan apa yang perlu kamu masak, 
masaklah;
dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi.

" TERSIMPAN "

" TERSIMPAN "
Tersimpan,
Suatu hidup
yang penuh pengharapan,
untuk menerima suatu bagian
yang tidak dapat binasa,
yang tidak dapat cemar
dan
yang tidak dapat layu,
yang tersimpan bagi kamu.

" SEBAL "

" SEBAL "
"Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu;
dalam segala yang dikatakan Istrimu kepadamu,
haruslah engkau mendengarkannya,
sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Anakmu.
Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa,
karena iapun anakmu."

" BERTEMU "

" BERTEMU "
Ketika ia bertemu dengan dia,
dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya.
Berkatalah Ayahnya kepada Anaknya :
"Sekarang bolehlah aku mati,
setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup."

" DAGING "

" DAGING "
Orang-orang bangsa itu menangislah pula serta berkata:
Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini?
Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata:
Berilah kami daging untuk dimakan.
"Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki,
namun Engkau berkata :
Daging akan Kuberikan kepada mereka,
dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya!
Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka,
sehingga mereka mendapat cukup?
Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka,
sehingga mereka mendapat cukup?"
Tetapi DIA menjawab NYA :
Masakan kuasaKU akan kurang untuk melakukan itu?
Sekarang engkau akan melihat apakah Perkataan-Ku terjadi kepadamu atau tidak!"
AKU akan memberi kamu daging untuk dimakan.
Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya,
bukan dua hari,
bukan lima hari,
bukan sepuluh hari,
bukan dua puluh hari,
tetapi
genap sebulan lamanya,
Sekarang engkau akan melihat apakah Perkataan-Ku terjadi kepadamu atau tidak!"

Senin, 21 September 2015

"Persaudaraan yang rukun"

"Persaudaraan yang rukun"
Sungguh,
alangkah baiknya dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Seperti minyak yang baik di atas kepala
meleleh ke janggut,
yang meleleh ke janggut
dan ke leher jubahnya.
Seperti embun gunung yang turun ke atas gunung-gunung.
Sebab ke sanalah
diperintahkan berkat,
kehidupan untuk selama-lamanya.

Merah Putih

Merah Putih
Bawang Merah
Bawang Putih
Kacang Merah
Kacang Putih
Anggur Merah
Anggur Putih
Elang Merah
Elang Putih
Darah Merah
Darah Putih
Pakaian Merah
Pakaian Putih
Baju Merah
Baju Putih
Batu Merah
Batu Putih
Kuda Merah
Kuda Putih
Langit Merah
Langit Putih
Laut Merah
Laut Putih
Tanah Merah
Tanah Putih
Merah Rambut
Putih Rambut
Merah Susu
Putih Susu
Merah Mata
Putih Mata
Merah Kain
Putih Kain
Merah Ketumbar
Putih Ketumbar
Merah Telur
Putih Telur
Merah Burung
Putih Burung
Merah Timah
Putih Timah
Merah Indonesia
Putih Indonesia
Merah Cerah
Putih Bersih
@puisi ini di persembahkan oleh hoga saragih untuk ulang tahun Indonesia yang ke 70, Merdeka

" JAWABAN "

" JAWABAN "
Ketika Anda berada di permasalahan puncak tertinggi untuk mencari JAWABAN,
dan semakin Anda masuk ke dalam sebuah gua permasalahan hidup yang menimpa Anda,
dan seringkali Anda bermalam-malam di permasalahan-permasalahan berat dan permasalahn itu-itu terus menerus,
Sahabat,
Keluarlah dari gua permasalahan itu dan berdiri di atas gunung itu,
Lihat, rasakan, hadapilah :
Angin besar dan kuat,
yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu,
tetapi tidak ada JAWABAN dalam angin itu.
Dan sesudah angin itu datanglah gempa.
Tetapi tidak ada JAWABAN dalam gempa itu.
Dan sesudah gempa itu datanglah api.
Tetapi tidak ada JAWABAN dalam api itu.
Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi biasa,
Segera sesudah Itu Anda bisa mendengar jawaban untuk persoalan hidup Anda,
Justru dengan datangnya bunyi angin sepoi-sepoi biasa disitulah terdengar JAWABAN untuk permasalah berat dalam hidup Anda,
Segera sesudah itu terdengarlah JAWABAN ketika datang bunyi angin sepoi-sepoi biasa,
Katakan dengan tenang :
datanglah bunyi angin sepoi-sepoi biasa supaya setelah itu aku bisa mendengar JAWABAN untuk mengatasi persoalan hidupku.
@Tulisan ini saya buat untuk menolong Anda yang sedang mengalami pergumulan berat dan permasalahan hidup yang berat yang menimpa Anda untuk mencari jawaban dalam mengatasi permasalahan yang berat dalam hidup ini. Semoga tulisan ini bermanfaat buat orang banyak.

" jin "

" jin "
Janganlah mereka mempersembahkan lagi korban mereka kepada jin-jin,
sebab menyembah jin-jin itu adalah zinah.
Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi mereka turun-temurun.

"Manusia jatuh ke dalam dosa"

"Manusia jatuh ke dalam dosa"
Ular
darat
Pohon
Taman
Buah
Makan
ataupun raba
Mati
Mata
Terbuka
Sedap kelihatannya
Menarik
Hati
Memberi
Pengertian
Telanjang
Daun
Cawat
Takut
Bersembunyi
Ternak
Binatang
Hutan
Perut
Menjalar
Debu
Tanah
Kepala
Tumit
Mengandung
Sakit
Melahirkan
Berahi
Berkuasa
Bersusah Payah
Rezeki
Seumur Hidup
Semak
Duri
Rumput
Dihasilkan
Tumbuh tumbuhan
Makanan
Debu
Manusia
Memberi
Nama
Membuat
Pakaian
Kulit
Hewan
Manusia tahu tentang yang baik dan yang jahat;
maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya,
sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.
Diusir
Menghalau
Ditempatkan
Timur
Pedang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar,
untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

" Bayang - Bayang "

" Bayang - Bayang "
Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak
atau akan mundur sepuluh tapak?
"Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu
untuk memanjang sepuluh tapak!
Sebaliknya,
biarlah bayang-bayang itu
mundur ke belakang sepuluh tapak."
Lalu berserulah Ia,
maka dibuat-Nyalah bayang-bayang itu
mundur ke belakang sepuluh tapak,
yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari.

" SYUKUR "

" SYUKUR "
Bersyukurlah kepada TUHAN,
panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!
Bernyanyilah bagi-Nya, 
bermazmurlah bagi-Nya,
percakapkanlah segala
perbuatan-Nya yang ajaib!
Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus,
biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!
Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya,
carilah wajah-Nya selalu!

" LANGIT "

" LANGIT "
Langit menceritakan kemuliaan Allah,
dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
hari meneruskan berita itu kepada hari,
dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
Tidak ada berita dan tidak ada kata,
suara mereka tidak terdengar;
tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia,
dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.
Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya,
girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.
Dari ujung langit ia terbit,
dan ia beredar sampai ke ujung yang lain;
tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.