Rabu, 27 Januari 2016

" Kereta Api "

" Kereta Api "
Kereta Api mengenal jalannya
dan
tetap tinggal pada lintasannya.
Dalam perjalanannya tidak pernah Kereta Api keluar dari lintasan relnya.
Di antara perjalanan Kereta Api melintasi bukit-bukit dan
lembah-lembah,
Melewati ujung bukit batu di sebelah sini dan
Melewati ujung bukit batu di sebelah sana
Ujung gerbong yang satu berdiri di sebelah utara,
gerbong Kereta Api yang lain di sebelah selatan
Kereta Api,
maju jalan ke sana untuk mencapai tempat tujuannya
Masinis dan semua pekerjanya selalu ada untuk menolong,
baik dengan banyak orang sebagai penumpang
maupun dengan sedikit orang sebagai penumpang
akan selalu di antarkannya sampai tujuannya
Kata Kereta Api :
Lakukanlah niat hatimu itu para anggotaku,
sungguh,
aku sepakat dengan orang orang yang selalu ada bersamaku,
Karena penumpang sudah membeli tiket,
Mereka menunggu pada waktu yang di tentukan
untuk naik Kereta Api kita agar mereka sampai ditujuan.
Perhatikan,
Kereta Api akan datang ke dekat penumpang yang menunggu di stasiun
dan Kereta Api akan memperlihatkan diri Kepada penumpang untuk menuju kepada stasiun.
Apabila kata stasiun kepada kereta api begini:
Berhentilah,
sampai tanda dari kami datang padamu,
maka Kereta Api akan tinggal berdiri di tempat stop
dan tidak maju mendapatkan stasiun
tetapi
Apabila kata stasiun begini:
Majulah ke mari,
maka Kereta Api akan maju,
sebab kalau demikian tandanya bahwa
mereka sebagai stasiun telah menyerahkan stasiun itu ke pada Kereta Api untuk maju menuju stasiun.
Itulah tandanya bagi Kereta Api untuk masuk stasiun
Ketika stasiun memperlihatkan adanya tanda masuk maka Kereta Api akan datang Kepada penumpang, maka berkatalah penumpang itu:
"Lihat,
Kereta Api telah keluar dari lobang-lobang tempat mereka bersembunnyi.
Ada kegirangan bagi penumpang Kereta Api sudah datang,
Mari kita sambut Kereta Api dengan senyuman,
karena Harapan yang di tunggu sudah datang, Kereta Api itu akan menghantarkan kita ke tempat tujuan.
Kata penumpang Kepada kereta Kereta Api :
Kereta Api,
Hidupkanlah mesin Kereta Api dalam lintasan hari,
bulan dan tahun,
agar kami sampai tujuannya
Nyatakanlah tepat waktu itu dalam lintasan jam,
menit dan detik;
agar kami tidak menunggu terlalu lama,
Dalam kecepatanmu Kereta Api,
ingatlah akan kasih sayang Kepada kami sebagai penumpang,
agar kami selamat sampai tujuan.
Puisi ini saya tuliskan sebagai rasa terima kasih saya Kepada Kereta Api

" KESELAMATAN "

" KESELAMATAN "
Dari tempat terbitnya matahari sampai kepada tempat terbenamnya,
Akan ada lagi kakek-kakek
dan nenek-nenek duduk di jalan-jalan,
masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya.
Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak laki-laki
dan anak perempuan yang bermain-main di situ.
Janganlah takut,
kuatkanlah hatimu!
Ketika itu,
inilah hal-hal yang harus kamu lakukan:
Berkatalah benar seorang kepada yang lain
dan
laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.
Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain
dan janganlah mencintai sumpah palsu.
Maka pohon anggur akan memberi buahnya
dan
tanah akan memberi hasilnya
dan
langit akan memberi air embunnya.
Waktu
dalam bulan yang keempat, 4
dalam bulan yang kelima, 5
dalam bulan yang ketujuh, 7
dan
dalam bulan yang kesepuluh, 10
akan menjadi kegirangan
dan
sukacita
dan
menjadi waktu-waktu perayaan yang menggembirakan bagi kaum manusia.
Maka cintailah kebenaran dan damai!

" MULIA "

" MULIA "
Di situ kita akan melihat 
betapa mulia PENCIPTA kita:
seperti tempat yang penuh sungai
dan
aliran yang lebar;
perahu dayung tidak melaluinya,
dan
kapal besar tidak menyeberanginya.