Senin, 28 Juli 2008

talenta,

seorang yang mau bepergian ke luar negeri,

yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.

Yang seorang diberikannya lima talenta,

yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu,

masing-masing menurut kesanggupannya,

lalu ia berangkat.

Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu.

Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.

Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.

Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.

Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku;

lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.

Maka kata tuannya itu kepadanya:

Baik sekali perbuatanmu itu,

hai hambaku yang baik dan setia;

engkau telah setia dalam perkara kecil,

aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.

Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya:

Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku;

lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.

Maka kata tuannya itu kepadanya:

Baik sekali perbuatanmu itu,

hai hambaku yang baik dan setia,

engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil,

aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.

Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata:

Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah:

Ini, terimalah kepunyaan tuan!

Maka jawab tuannya itu:

Hai kamu,

hamba yang jahat dan malas,

jadi kamu sudah tahu,

bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang,

supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.

Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.

Karena setiap orang yang mempunyai,

kepadanya akan diberi,

sehingga ia berkelimpahan.

Tetapi siapa yang tidak mempunyai,

apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Sepuluh gadis,

Sepuluh gadis,

yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.

Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya,

tetapi tidak membawa minyak,

sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga,

mengantuklah mereka semua lalu tertidur.

Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru:

Mempelai datang!

Songsonglah dia!

Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.

Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana:

Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu,

sebab pelita kami hampir padam.

Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu:

Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu.

Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

Akan tetapi,

waktu mereka sedang pergi untuk membelinya,

datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin,

lalu pintu ditutup.

Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata:

Tuan,

tuan,

bukakanlah kami pintu!

Tetapi ia menjawab:

Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.

Karena itu,

berjaga-jagalah,

sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Perjamuan kawin

seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.

Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu,

tetapi orang-orang itu tidak mau datang.

Ia menyuruh pula hamba-hamba lain,

pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu:

Sesungguhnya hidangan,

telah kusediakan,

lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih;

semuanya telah tersedia,

datanglah ke perjamuan kawin ini.

Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya;

ada yang pergi ke ladangnya,

ada yang pergi mengurus usahanya,

dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu,

menyiksanya dan membunuhnya.

Maka murkalah raja itu,

lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.

Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya:

Perjamuan kawin telah tersedia,

tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.

Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.

Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan,

orang-orang jahat dan orang-orang baik,

sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.

Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu,

ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.

Ia berkata kepadanya:

Hai saudara,

bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?

Tetapi orang itu diam saja.

Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya:

Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

Sebab banyak yang dipanggil,

tetapi sedikit yang dipilih."

kebun anggur

Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya.

Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu.

Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.

Ketika hampir tiba musim petik,

ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.

Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.

Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain,

lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.

Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka,

katanya: Anakku akan mereka segani.

Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu,

mereka berkata seorang kepada yang lain:

Ia adalah ahli waris,

mari kita bunuh dia,

supaya warisannya menjadi milik kita.

Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu,

lalu membunuhnya.

Maka apabila tuan kebun anggur itu datang,

apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"

Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain,

yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."

anak

"Tetapi apakah pendapatmu tentang ini:

Seorang mempunyai dua anak laki-laki.

Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku,

pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.

Jawab anak itu: Baik, bapa.

Tetapi ia tidak pergi.

Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga.

Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau.

Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.

Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?"

Jawab mereka: "Yang terakhir."

murah hati

seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.

Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari,

ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.

Katanya kepada mereka:

Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.

Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.

Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula,

lalu katanya kepada mereka:

Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?

Kata mereka kepadanya:

Karena tidak ada orang mengupah kami.

Katanya kepada mereka:

Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.

Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya:

Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka,

mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.

Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.

Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu,

sangkanya akan mendapat lebih banyak,

tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.

Ketika mereka menerimanya,

mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,

katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka:

Saudara,

aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau.

Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?

Ambillah bagianmu dan pergilah;

aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.

Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku?

Atau iri hatikah engkau,

karena aku murah hati?

Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.

Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu,

dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.

Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya,

raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.

Maka sujudlah hamba itu menyembah dia,

katanya: Sabarlah dahulu,

segala hutangku akan kulunaskan.

Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu,

sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar,

ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya.

Ia menangkap dan mencekik kawannya itu,

katanya: Bayar hutangmu!

Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya:

Sabarlah dahulu,

hutangku itu akan kulunaskan.

Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.

Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya:

Hai hamba yang jahat,

seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.

Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?

Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo,

sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.


Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir,

dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

nyawa

Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,

ia akan kehilangan nyawanya;

tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,

ia akan memperolehnya.

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?

Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

zaman

"Pada petang hari karena langit merah,

kamu berkata:

Hari akan cerah,

dan pada pagi hari,

karena langit merah dan redup,

kamu berkata:

Hari buruk.

Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.

anjing

"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

"Benar, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

mulut

Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?

Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati

Karena dari hati timbul segala pikiran jahat,

pembunuhan,

perzinahan,

percabulan,

pencurian,

sumpah palsu

dan hujat.

orang buta

Mereka orang buta yang menuntun orang buta.

Jika orang buta menuntun orang buta,

pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

ikan

pukat yang dilabuhkan di laut,

lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.

Setelah penuh,

pukat itupun diseret orang ke pantai,

lalu duduklah mereka

dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu

dan ikan yang tidak baik mereka buang.

Ucapanmu

Ucapanmu

Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan,

dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Kantong Kulit

Kantong Kulit

Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua,

karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur.

Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula,

dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Kain

Kain

Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu,

lalu makin besarlah koyaknya.

Prajurit

Prajurit

"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku,

katakan saja sepatah kata,

maka hambaku itu akan sembuh.

Sebab aku sendiri seorang bawahan,

dan di bawahku ada pula prajurit.

Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu:

Pergi!,

maka ia pergi,

dan kepada seorang lagi:

Datang!,

maka ia datang,

ataupun kepada hambaku:

Kerjakanlah ini!,

maka ia mengerjakannya."

Orang Bijaksana dan Orang Bodoh

Orang Bijaksana dan Orang Bodoh

orang yang bijaksana,

mendirikan rumahnya di atas batu.

Kemudian turunlah hujan

dan datanglah banjir,

lalu angin melanda rumah itu,

tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

orang yang bodoh,

mendirikan rumahnya di atas pasir.

Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,

lalu angin melanda rumah itu,

sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.

dont worry

Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:

Apakah yang akan kami makan?

Apakah yang akan kami minum?

Apakah yang akan kami pakai?

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,

karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.

Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Dua Tuan

Dua Tuan

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan.

Karena jika demikian,

ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,

atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.

Mata

Mata

Mata adalah pelita tubuh.

Jika matamu baik,

teranglah seluruh tubuhmu;

jika matamu jahat,

gelaplah seluruh tubuhmu.

Jadi jika terang yang ada padamu gelap,

betapa gelapnya kegelapan itu.

Harta

Harta

Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;

di bumi ngengat dan karat merusakkannya

dan pencuri membongkar serta mencurinya.

Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga;

di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya

dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Karena di mana hartamu berada,

di situ juga hatimu berada.

membeli ladang

harta

yang

terpendam

di

ladang,

yang

ditemukan

orang,

lalu

dipendamkannya

lagi.

Oleh

sebab

sukacitanya

pergilah

ia

menjual

seluruh

miliknya

lalu

membeli

ladang

itu.

ragi

ragi

yang

diambil

seorang

perempuan

dan

diadukkan

ke

dalam

tepung

terigu

tiga

sukat

sampai

khamir

seluruhnya."

Biji sesawi,

Biji sesawi,

yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.

Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih,

tetapi apabila sudah tumbuh,

sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain,

bahkan menjadi pohon,

sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

Gandum dan Lalang

Ada orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.

Tetapi pada waktu semua orang tidur,

datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu,

lalu pergi.

Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir,

nampak jugalah lalang itu.

Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata:

Tuan,

bukankah benih baik,

yang tuan taburkan di ladang tuan?

Dari manakah lalang itu?

Jawab tuan itu:

Seorang musuh yang melakukannya.

Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya:

Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?

Tetapi ia berkata:

Jangan,

sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.

Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.

Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai:

Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar;

kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

tidak mengerti

karena sekalipun melihat,

mereka tidak melihat

dan

sekalipun mendengar,

mereka tidak mendengar

dan

tidak mengerti.

Kamu akan mendengar

dan

mendengar,

namun tidak mengerti,

kamu akan melihat

dan

melihat,

namun tidak menanggap.

Punya dan Tidak Punya

Karena

siapa

yang

mempunyai,

kepadanya

akan

diberi,

sehingga

ia

berkelimpahan;

tetapi

siapa

yang

tidak

mempunyai,

apapun

juga

yang

ada

padanya

akan

diambil

dari

padanya.

Sabtu, 26 Juli 2008

UNDANGAN PROMOSI DOKTOR

REKTOR

UNIVERSITAS INDONESIA

Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Sumantri

Mengharapkan dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara beserta Istri/Suami

Pada Sidang Terbuka Senat Universitas Indonesia

Untuk mengikuti upacara :

Promosi Doktor

HOGA SARAGIH

menjadi Doktor dalam Bidang Ilmu Teknik Elektro Telekomunikasi

Atas dasar disertasinya yang berjudul:

“STUDI KINERJA CDMA S-ALOHA PADA KANAL FADING

DENGAN CAPTURE EFFECT”

Promotor:

Prof. Dr. Ir. Eko Tjipto Rahardjo, MSc

Ko-Promotor:

Ir. Gunawan Wibisono, MSc., Ph.D

Yang diselenggarakan pada

Pada hari Rabu, tanggal 23 Juli 2008, pukul 9.00 WIB

Di Ruang Cevron-Texaco, Dekanat FTUI lantai 1

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Kampus Depok

Kamis, 10 Juli 2008

I Love This Law

"Apabila seseorang mencuri seekor lembu atau seekor domba dan membantainya atau menjualnya,
maka ia harus membayar gantinya,
yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu.

Jika seorang pencuri kedapatan waktu membongkar,
dan ia dipukul orang sehingga mati,
maka si pemukul tidak berhutang darah;

tetapi jika pembunuhan itu terjadi setelah matahari terbit,
maka ia berhutang darah.

Pencuri itu harus membayar ganti kerugian sepenuhnya;
jika ia orang yang tak punya,
ia harus dijual ganti apa yang dicurinya itu.

Jika yang dicurinya itu masih terdapat padanya dalam keadaan hidup,
baik lembu,
keledai atau domba,
maka ia harus membayar ganti kerugian dua kali lipat.

Apabila seseorang menggembalakan ternaknya di ladangnya atau di kebun anggurnya dan ternak itu dibiarkannya berjalan lepas,
sehingga makan habis ladang orang lain,
maka ia harus memberikan hasil yang terbaik dari ladangnya sendiri atau hasil yang terbaik dari kebun anggurnya sebagai ganti kerugian.

Apabila ada api dinyalakan dan api itu menjilat semak duri,
tetapi tumpukan gandum atau gandum yang belum dituai atau seluruh ladang itu ikut juga dimakan api,
maka orang yang menyebabkan kebakaran itu harus membayar ganti kerugian sepenuhnya.



Apabila seseorang menitipkan kepada temannya uang atau barang,
dan itu dicuri dari rumah orang itu,
maka jika pencuri itu terdapat,
ia harus membayar ganti kerugian dua kali lipat.

Jika pencuri itu tidak terdapat,
maka tuan rumah harus pergi menghadap TUHAN untuk bersumpah,
bahwa ia tidak mengulurkan tangannya mengambil harta kepunyaan temannya.

Dalam tiap-tiap perkara pertengkaran harta,
baik tentang seekor lembu,
tentang seekor keledai,
tentang seekor domba,
tentang sehelai pakaian,
baik tentang barang apapun yang kehilangan,
kalau seorang mengatakan:
Inilah kepunyaanku--maka perkara kedua orang itu harus dibawa ke hadapan TUHAN.

Siapa yang dipersalahkan oleh TUHAN haruslah membayar kepada temannya ganti kerugian dua kali lipat.

Apabila seseorang menitipkan kepada temannya seekor keledai atau lembu atau seekor domba atau binatang apapun dan binatang itu mati,
atau patah kakinya atau dihalau orang dengan kekerasan,
dengan tidak ada orang yang melihatnya,
maka sumpah di hadapan TUHAN harus menentukan di antara kedua orang itu,
apakah ia tidak mengulurkan tangannya mengambil harta kepunyaan temannya,
dan pemilik harus menerima sumpah itu,
dan yang lain itu tidak usah membayar ganti kerugian.

Tetapi jika binatang itu benar-benar dicuri orang dari padanya,
maka ia harus membayar ganti kerugian kepada pemilik.

Jika binatang itu benar-benar diterkam oleh binatang buas,
maka ia harus membawanya sebagai bukti.

Tidak usah ia membayar ganti binatang yang diterkam itu.

Apabila seseorang meminjam seekor binatang dari temannya,
dan binatang itu patah kakinya atau mati,
ketika pemiliknya tidak ada di situ,
maka ia harus membayar ganti kerugian sepenuhnya.

Tetapi jika pemiliknya ada di situ,
maka tidak usahlah ia membayar ganti kerugian.
Jika binatang itu disewa, maka kerugian itu telah termasuk dalam sewa.

Apabila seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan,
dan tidur dengan dia,
maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin.

Jika ayah perempuan itu sungguh-sungguh menolak memberikannya kepadanya,
maka ia harus juga membayar perak itu sepenuhnya,
sebanyak mas kawin anak perawan."

"Seorang ahli sihir perempuan janganlah engkau biarkan hidup.

Siapapun yang tidur dengan seekor binatang,
pastilah ia dihukum mati.

Siapa yang mempersembahkan korban kepada allah kecuali kepada TUHAN sendiri, haruslah ia ditumpas."
"Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing,
sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.

Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.

Jika engkau memang menindas mereka ini,
tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka,
jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.

Maka murka-KU akan bangkit dan AKU akan membunuh kamu dengan pedang,
sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.


Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-KU,
orang yang miskin di antaramu,
maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia:
janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.

Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai,
maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,
sebab hanya itu saja penutup tubuhnya,
itulah pemalut kulitnya--pakai apakah ia pergi tidur?

Maka apabila ia berseru-seru kepada-KU,
AKU akan mendengarkannya,
sebab AKU ini pengasih."

"Janganlah engkau mengutuki TUHAN dan janganlah engkau menyumpahi seorang pemuka di tengah-tengah bangsamu.

Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu.

Yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-KU.

Demikian juga harus kauperbuat dengan lembu sapimu dan dengan kambing dombamu:

tujuh hari lamanya anak-anak binatang itu harus tinggal pada induknya,

tetapi pada hari yang kedelapan haruslah kaupersembahkan binatang-binatang itu kepada-Ku.

Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku:
daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas,
janganlah kamu makan,
tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing."

BELAJAR JURUSAN HUKUM

"Siapa yang memukul seseorang,
sehingga mati,
pastilah ia dihukum mati.

Tetapi jika pembunuhan itu tidak disengaja,
melainkan tangannya ditentukan TUHAN melakukan itu,
maka Aku akan menunjukkan bagimu suatu tempat,
ke mana ia dapat lari.

Tetapi apabila seseorang berlaku angkara terhadap sesamanya,
hingga ia membunuhnya dengan tipu daya,
maka engkau harus mengambil orang itu dari mezbah-KU,
supaya ia mati dibunuh.

Siapa yang memukul ayahnya atau ibunya,
pastilah ia dihukum mati.

Siapa yang menculik seorang manusia,
baik ia telah menjualnya,
baik orang itu masih terdapat padanya,
ia pasti dihukum mati.

Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya,
ia pasti dihukum mati.

Apabila ada orang bertengkar dan yang seorang memukul yang lain dengan batu atau dengan tinjunya,
sehingga yang lain itu memang tidak mati,
tetapi terpaksa berbaring di tempat tidur,
maka orang yang memukul itu bebas dari hukuman,
jika yang lain itu dapat bangkit lagi dan dapat berjalan di luar dengan memakai tongkat;
hanya ia harus membayar kerugian orang yang lain itu,
karena terpaksa menganggur,
dan menanggung pengobatannya sampai sembuh.

Apabila seseorang memukul budaknya laki-laki atau perempuan dengan tongkat,
sehingga mati karena pukulan itu,
pastilah budak itu dibalaskan.

Hanya jika budak itu masih hidup sehari dua,
maka janganlah dituntut belanya,
sebab budak itu adalah miliknya sendiri.

Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari mereka tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung,
sehingga keguguran kandungan,
tetapi tidak mendapat kecelakaan yang membawa maut,
maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suami perempuan itu kepadanya,
dan ia harus membayarnya menurut putusan hakim.

Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut,
maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa,
mata ganti mata,
gigi ganti gigi,
tangan ganti tangan,
kaki ganti kaki,
lecur ganti lecur,
luka ganti luka,
bengkak ganti bengkak.

Apabila seseorang memukul mata budaknya laki-laki atau mata budaknya perempuan dan merusakkannya,
maka ia harus melepaskan budak itu sebagai orang merdeka pengganti kerusakan matanya itu.

Dan jika ia menumbuk sampai tanggal gigi budaknya laki-laki atau gigi budaknya perempuan, maka ia harus melepaskan budak itu sebagai orang merdeka pengganti kehilangan giginya itu.

Apabila seekor lembu menanduk seorang laki-laki atau perempuan,
sehingga mati,
maka pastilah lembu itu dilempari mati dengan batu dan dagingnya tidak boleh dimakan,
tetapi pemilik lembu itu bebas dari hukuman.

Tetapi jika lembu itu sejak dahulu telah sering menanduk dan pemiliknya telah diperingatkan, tetapi tidak mau menjaganya,
kemudian lembu itu menanduk mati seorang laki-laki atau perempuan,
maka lembu itu harus dilempari mati dengan batu,
tetapi pemiliknyapun harus dihukum mati.

Jika dibebankan kepadanya uang pendamaian,
maka haruslah dibayarnya segala yang dibebankan kepadanya itu sebagai tebusan nyawanya.


Kalau ditanduknya seorang anak laki-laki atau perempuan,
maka pemiliknya harus diperlakukan menurut peraturan itu juga.

Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan,
maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu,
dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu.

Apabila seseorang membuka sumur,
atau apabila seseorang menggali sumur,
dengan tidak menutupnya,
dan seekor lembu atau keledai jatuh ke dalamnya,
maka pemilik sumur itu harus membayar ganti kerugian:
ia harus mengganti harga binatang itu dengan uang kepada pemiliknya,
tetapi binatang yang mati itu menjadi kepunyaannya.

Apabila lembu seseorang menanduk lembu orang lain,
sehingga mati,
maka lembu yang hidup itu harus dijual,
uangnya dibagi dan binatang yang mati itupun harus dibagi juga.

Tetapi jikalau lembu itu terkenal telah sering menanduk sejak dahulu,
dan walaupun demikian pemiliknya tidak mau menjaganya,
maka ia harus membayar ganti kerugian sepenuhnya:
lembu ganti lembu,
tetapi binatang yang mati itu menjadi kepunyaannya."

budak

Inilah peraturan-peraturan yang harus kaubawa ke depan mereka.

Apabila engkau membeli seorang budak,
maka haruslah ia bekerja padamu enam tahun lamanya,
tetapi pada tahun yang ketujuh ia diizinkan keluar sebagai orang merdeka,
dengan tidak membayar tebusan apa-apa.

Jika ia datang seorang diri saja,
maka keluarpun ia seorang diri;
jika ia mempunyai isteri,
maka isterinya itu diizinkan keluar bersama-sama dengan dia.

Jika tuannya memberikan kepadanya seorang isteri dan perempuan itu melahirkan anak-anak lelaki atau perempuan,
maka perempuan itu dengan anak-anaknya tetap menjadi kepunyaan tuannya,
dan budak laki-laki itu harus keluar seorang diri.

Tetapi jika budak itu dengan sungguh-sungguh berkata:

Aku cinta kepada tuanku,
kepada isteriku dan kepada anak-anakku,
aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka,
maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap TUHAN,
lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu,
dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk,
dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup.

Apabila ada seorang menjual anaknya yang perempuan sebagai budak,
maka perempuan itu tidak boleh keluar seperti cara budak-budak lelaki keluar.

Jika perempuan itu tidak disukai tuannya, yang telah menyediakannya bagi dirinya sendiri, maka haruslah tuannya itu mengizinkan ia ditebus;
tuannya itu tidak berhak untuk menjualnya kepada bangsa asing,
karena ia memungkiri janjinya kepada perempuan itu.

Jika tuannya itu menyediakannya bagi anaknya laki-laki,
maka haruslah tuannya itu memperlakukannya seperti anak-anak perempuan berhak diperlakukan.

Jika tuannya itu mengambil perempuan lain,
ia tidak boleh mengurangi makanan perempuan itu,
pakaiannya dan persetubuhan dengan dia.

Jika tuannya itu tidak melakukan ketiga hal itu kepadanya,
maka perempuan itu harus diizinkan keluar,
dengan tidak membayar uang tebusan apa-apa."

Rabu, 09 Juli 2008

Ibu

Ketika dilihatnya,
bahwa anak itu cantik,
disembunyikannya tiga bulan lamanya.

Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi,
sebab itu diambilnya sebuah peti pandan,
dipakalnya dengan gala-gala dan ter,
diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tepi sungai;

kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat,
apakah yang akan terjadi dengan dia.

Maka datanglah puteri raja untuk mandi di sungai,
sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai,
lalu terlihatlah olehnya peti itu,
maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.

Ketika dibukanya,
dilihatnya bayi itu,
dan tampaklah anak itu menangis,
sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata:
"Tentulah ini seorang bayi ."

Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri raja:
"Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"

Sahut puteri Firaun kepadanya:
"Baiklah."
Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.

Maka berkatalah puteri raja kepada ibu itu:
"Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku,
maka aku akan memberi upah kepadamu."
Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.

Ketika anak itu telah besar,
dibawanyalah kepada puteri raja,
yang mengangkatnya menjadi anaknya,
dan menamainya

sebab katanya:

"Karena aku telah menariknya dari air."

letakkan tangan kananmu ke atas kepalanya

Katanya kepada ayahnya:



"Janganlah demikian,

ayahku,

sebab inilah yang sulung,

letakkanlah tangan kananmu ke atas kepalanya."



Tetapi ayahnya menolak,

katanya:

"Aku tahu,

anakku,



aku tahu;

ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga akan menjadi besar kuasanya;

walaupun begitu,



adiknya akan lebih besar kuasanya dari padanya,

dan keturunan adiknya itu akan menjadi sejumlah besar bangsa-bangsa."

Ayahku

"Mohon bicara tuanku,
izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini,



Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya ini:
Masih adakah ayah atau saudara kamu?

Dan kami menjawab tuanku:
Kami masih mempunyai ayah yang tua dan masih ada anaknya yang muda,
yang lahir pada masa tuanya;
kakaknya telah mati,
hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu,
sebab itu ayahnya sangat mengasihi dia.

Lalu tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini:
Bawalah dia ke mari kepadaku,
supaya mataku memandang dia.

Tetapi jawab kami kepada tuanku:
Anak itu tidak dapat meninggalkan ayahnya,
sebab jika ia meninggalkan ayahnya,
tentulah ayah ini mati.

Kemudian tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini:
Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang ke mari bersama-sama dengan kamu,
kamu tidak boleh melihat mukaku lagi.

Setelah kami kembali kepada hambamu,
ayahku,
maka kami memberitahukan kepadanya perkataan tuanku itu.

Kemudian ayah kami berkata:
Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita.

Tetapi jawab kami:
Kami tidak dapat pergi ke sana.
Jika adik kami yang bungsu bersama-sama dengan kami,
barulah kami akan pergi ke sana,
sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu,
apabila adik kami yang bungsu tidak bersama-sama dengan kami.

Kemudian berkatalah hambamu,
ayahku,
kepada kami:
Kamu tahu,
bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku;

yang seorang telah pergi dari padaku,
dan aku telah berkata:
Tentulah ia diterkam oleh binatang buas,
dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali.

Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku,
dan ia ditimpa kecelakaan,
maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka.

Maka sekarang,
apabila aku datang kepada hambamu,
ayahku,
dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu,
padahal ayahku tidak dapat hidup tanpa dia,

tentulah akan terjadi,
apabila dilihatnya anak itu tidak ada,
bahwa ia akan mati,
dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu,
ayah kami yang ubanan itu,
turun ke dunia orang mati karena dukacita.

Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan:
Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa,
maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.

Oleh sebab itu,
baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu,
dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

Sebab masakan aku pulang kepada ayahku,
apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku?
Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku."

Telah kuceritakan hal ini kepada semua ahli, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadaku."

"Dalam mimpiku itu, aku berdiri di tepi sungai Nil;

lalu tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang gemuk badannya dan indah bentuknya,
dan makan rumput yang di tepi sungai itu.

Tetapi kemudian tampaklah juga keluar tujuh ekor lembu yang lain,
kulit pemalut tulang,
sangat buruk bangunnya dan kurus badannya;
tidak pernah kulihat yang seburuk itu di seluruh tanah Mesir.

Lembu yang kurus dan buruk itu memakan ketujuh ekor lembu gemuk yang mula-mula.

Lembu-lembu ini masuk ke dalam perutnya,
tetapi walaupun telah masuk ke dalam perutnya,
tidaklah kelihatan sedikitpun tandanya:
bangunnya tetap sama buruknya seperti semula.
Lalu terjagalah aku.

Selanjutnya dalam mimpiku itu kulihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang berisi dan baik.

Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering,
kurus dan layu oleh angin timur.

Bulir yang kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi.
Telah kuceritakan hal ini kepada semua ahli,
tetapi seorangpun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadaku."

BAJU

"Marilah tidur dengan aku."

Tetapi ia menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu:
"Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,

bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku,
dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau,
sebab engkau isterinya.
Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa

Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuknya,
ia tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

Pada suatu hari masuklah ia ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya,
sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah.

Lalu perempuan itu memegang bajunya sambil berkata:

"Marilah tidur dengan aku."

Tetapi ia meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.

Ketika dilihat perempuan itu,
bahwa ia meninggalkan bajunya dalam tangannya dan telah lari ke luar,

dipanggilnyalah seisi rumah itu,
lalu katanya kepada mereka:



Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku,
tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.

Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya,
ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar

Juga ditaruhnya baju orang itu di sisinya,
sampai tuan rumah pulang.

MIMPI

"Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:

Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum,
lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri;
kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."

Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya:
"Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami?
Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?"
Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.

Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain,
yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya.
Katanya:
"Aku bermimpi pula:
Tampak matahari,
bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."

Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya,
maka ia ditegor oleh ayahnya:
"Mimpi apa mimpimu itu?
Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"

Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
"Dua bangsa ada dalam kandunganmu,
dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu;
suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain,
dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda."

Setelah genap harinya untuk bersalin,
memang anak kembar yang di dalam kandungannya.

Keluarlah yang pertama,
warnanya merah,
seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu;

Sesudah itu keluarlah adiknya;
tangannya memegang tumit anak pertama,

Lalu bertambah besarlah kedua anak itu:
Anak yang pertama menjadi seorang yang pandai berburu,
seorang yang suka tinggal di padang,
tetapi anak yang kedua adalah seorang yang tenang,
yang suka tinggal di kemah.

Ayahnya sayang kepada anak pertama,
sebab ia suka makan daging buruan,

tetapi ibunya kasih kepada anak yang kedua.

Minum

Anak gadis itu sangat cantik parasnya,
seorang perawan,
belum pernah bersetubuh dengan laki-laki;
ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya,
lalu kembali naik.

Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata:
"Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu."
Jawabnya: "Minumlah, tuan,"
maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya,
serta diberinya dia minum.

Setelah ia selesai memberi hamba itu minum,
berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air,
sampai semuanya puas minum."

Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan,
lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu.

tidur

Kata kakaknya kepada adiknya:
"Ayah kita telah tua,
dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita,
seperti kebiasaan seluruh bumi.
Marilah kita beri ayah kita minum anggur,
lalu kita tidur dengan dia,
supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."

Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur,
lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya;
dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya:
"Tadi malam aku telah tidur dengan ayah;
baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur;
masuklah engkau untuk tidur dengan dia,
supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."

Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur,
lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya;
dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

"Bukankah di sini kulihat DIA yang telah melihat aku?

keledai liar

Seorang
laki-laki
yang
lakunya
seperti
keledai
liar,

demikianlah
nanti
anak
itu;

tangannya
akan
melawan
tiap-tiap
orang
dan
tangan
tiap-tiap
orang
akan
melawan
dia,

dan
di tempat
kediamannya
ia
akan
menentang
semua
saudaranya."

KETURUNAN KEEMPAT

"Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri,
yang bukan kepunyaan mereka,
dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya,
empat ratus tahun lamanya.
Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka,
akan KUhukum,
dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.
Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera;
engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu.
Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini,

BINTANG

"Coba lihat ke langit,
hitunglah bintang-bintang,
jika engkau dapat menghitungnya

"Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

KANAN ATAU KIRI

"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau,
dan antara para gembalaku dan para gembalamu,
sebab kita ini kerabat.
Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau?
Baiklah pisahkan dirimu dari padaku;
jika engkau ke kiri,
maka aku ke kanan,
jika engkau ke kanan,
maka aku ke kiri."

BAHASA

"Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya.
Ini barulah permulaan usaha mereka;
mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan,
tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
Baiklah KITA turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka,
sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."

PERJANJIAN

"Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara AKU dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu,
turun-temurun,
untuk selama-lamanya:
Busur-KU Kutaruh di awan,
supaya itu menjadi tanda perjanjian antara AKU dan bumi.
Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
maka AKU akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara AKU dan kamu serta segala makhluk yang hidup,
segala yang bernyawa,
sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
Jika busur itu ada di awan,
maka AKU akan melihatnya,
sehingga Aku mengingat perjanjian-KU yang kekal antara AKU dan segala makhluk yang hidup,
segala makhluk yang ada di bumi."
"Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."

SATU DAGING

"Inilah dia,
tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.
Ia akan dinamai perempuan,
sebab ia diambil dari laki-laki."
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya menjadi satu daging.
Mereka keduanya telanjang,
manusia dan isterinya itu,
tetapi mereka tidak merasa malu.

debu kembali menjadi debu

"Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu

dan memakan dari buah pohon,

yang telah KUperintahkan kepadamu:

Jangan makan dari padanya,

maka terkutuklah tanah karena engkau;

dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu,

dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu,

sampai engkau kembali lagi menjadi tanah,

karena dari situlah engkau diambil;

sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Hubungan Hati dan Muka

"Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?

Apakah mukamu tidak akan berseri,

jika engkau berbuat baik?

Tetapi jika engkau tidak berbuat baik,

dosa sudah mengintip di depan pintu;

ia sangat menggoda engkau,

tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

RUMAH

"Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik,
sedang RUMAH ini tetap menjadi reruntuhan?

Perhatikanlah keadaanmu!
Kamu menabur banyak,
tetapi membawa pulang hasil sedikit;
kamu makan,
tetapi tidak sampai kenyang;
kamu minum,
tetapi tidak sampai puas;
kamu berpakaian,
tetapi badanmu tidak sampai panas;
dan orang yang bekerja untuk upah,
ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!

Perhatikanlah keadaanmu!
Kamu mengharapkan banyak,
tetapi hasilnya sedikit,
dan ketika kamu membawanya ke rumah,
AKU menghembuskannya.
Oleh karena apa?

Oleh karena RUMAHKU yang tetap menjadi reruntuhan,
sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.

Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
AKU memanggil kekeringan datang ke atas negeri,
ke atas gunung-gunung,
ke atas gandum,
ke atas anggur,
ke atas minyak,
ke atas segala yang dihasilkan tanah,
ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."