Rabu, 23 September 2015

"Cerita Mertua Mengejar Menantu "

"Cerita Mertua Mengejar Menantu "
Pada suatu hari, Ketika pada hari ketiga dikabarkan kepada Mertuanya,
bahwa Menantunya telah lari, dibawanyalah sanak saudaranya bersama-sama,
dikejarnya Menantunya tujuh hari perjalanan jauhnya,
lalu ia dapat menyusulnya di pegunungan.
Berkatalah mertuanya Kepada menantunya :
Apakah yang kauperbuat ini,
maka engkau mengakali aku
dan mengangkut anak-anakku perempuan sebagai orang tawanan?
Mengapa engkau lari diam-diam dan mengakali aku?
Mengapa engkau tidak memberitahu kepadaku,
supaya aku menghantarkan engkau dengan sukacita dan nyanyian dengan rebana dan kecapi?
Lagipula engkau tidak memberikan aku kesempatan untuk mencium cucu-cucuku laki-laki dan anak-anakku perempuan.
Maka sekarang,
kalau memang engkau harus pergi,
semata-mata karena sangat rindu ke rumah ayahmu,
mengapa engkau mencuri dewa-dewaku?
Lalu Jawab menantunya :
"Aku takut,
karena pikirku,
jangan-jangan engkau merampas anak-anakmu itu dari padaku.
Tetapi pada siapa engkau menemui dewa-dewamu itu,
janganlah ia hidup lagi.
Periksalah di depan saudara-saudara kita segala barang yang ada padaku dan ambillah barangmu.
Sebab Menantunya tidak tahu,
bahwa Istrinya yang Kedua yang mencuri dewa dewa terafim itu.
Lalu masuklah Mertuanya ke dalam kemah Menantunya dan ke dalam kemah Anak perempuannya dan ke dalam kemah kedua budak perempuan itu,
tetapi terafim dewa dewa itu tidak ditemuinya.
Setelah keluar dari kemah Anak perempuan pertama ia masuk ke dalam kemah Anak perempuan Kedua.
Tetapi Anak perempuan Kedua telah mengambil terafim itu dan memasukkannya ke dalam pelana untanya,
dan duduk di atasnya.
Mertuanya menggeledah seluruh kemah itu,
tetapi terafim itu tidak ditemuinya.
Lalu kata anak perempuan Kedua kepada ayahnya:
"Janganlah bapa marah,
karena aku tidak dapat bangun berdiri di depanmu,
sebab aku sedang haid."
Dan Mertuanya mencari dengan teliti,
tetapi ia tidak menemui terafim itu.
Lalu hati Menantunya panas
dan ia bertengkar dengan Mertuanya,
Menantunya berkata kepada Mertuanya :
"Apakah kesalahanku,
apakah dosaku,
maka engkau memburu aku sehebat itu?
Engkau telah menggeledah segala barangku,
sekarang apakah yang kautemui dari segala barang rumahmu?
Letakkanlah di sini di depan saudara-saudaraku dan saudara-saudaramu,
supaya mereka mengadili antara kita berdua.
Selama dua puluh tahun ini aku bersama-sama dengan engkau;
domba dan kambing betinamu tidak pernah keguguran dan jantan dari kambing dombamu tidak pernah kumakan.
Yang diterkam oleh binatang buas tidak pernah kubawa kepadamu,
aku sendiri yang menggantinya;
yang dicuri orang,
baik waktu siang,
baik waktu malam,
selalu engkau tuntut dari padaku.
Aku dimakan panas hari waktu siang dan kedinginan waktu malam,
dan mataku jauh dari pada tertidur.
Selama dua puluh tahun ini aku di rumahmu;
aku telah bekerja padamu empat belas tahun lamanya untuk mendapat kedua anakmu
dan enam tahun untuk mendapat ternakmu,
dan engkau telah sepuluh kali mengubah upahku.
Seandainya DIA tidak menyertai aku,
tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan hampa;
tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan DIA dan Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam.