Minggu, 17 April 2016

“ PENGHAPUS ”

Latar belakang puisi ini, ketika saya sedang istirahat sore, Pasnya sehabis kerja jam 17.00 sore hari,
Ketika saya berniat mau istirahat pulang kerja,
saya melihat penghapus di meja kerja saya,
saya coba beranikan diri lebih jauh lagi meng-imajinasikan penghapus ditanganku ini
dengan kembali menyalakan computer dan tangan diatas keyboard computer,
dengan perenungan yang dalam,
dengan ide, gagasan dan pemikiran,
akhirnya terciptalah karya cipta puisi dengan judul “ PENGHAPUS “
selamat menikmati Puisi yang saya ciptakan :
+++
“ PENGHAPUS ”
Kertas,
Pensil,
Dan Penghapus.
Penghapus yang berwarna putih
Sungguh indah warnamu dengan dikenakannya keagungan pakaian putih yang demikian
Tetapi kenapa selalu kau korbankan dirimu dengan menempelkan noda warna hitam pensil
Penghapus di gosok-gosok ke kanan ke kiri diatas kertas
Penghapus di geser-geser ke atas ke bawah diatas kertas
Penghapus di tekan-tekan di atas kertas untuk menghapuskan kesalahan tulisan pensil
Penghapus menjadi kepanasan dan semakin panas seperti korban bakaran
Menjadi korban penghapus dosa
Menjadi korban penebus salah
Penghapus seperti seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa
Seperti seekor kambing jantan yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa
Seperti domba jantan dari antara domba-domba, yang tidak bercela untuk menjadi korban
Penghapus Seperti dua ekor burung tekukur
Seperti dua ekor anak burung merpati
yang menjadi korban penghapus dosa dan korban bakaran.
Penghapus digunakan untuk menghapus hutang
untuk melenyapkan kefasikan
untuk mengakhiri dosa
Penghapus untuk menghapuskan kesalahan
untuk mendatangkan keadilan yang kekal
untuk menggenapkan apa yang sudah tertulis
Di dalam Penghapus tidak terdapat kesalahan
Penghapus harus berulang-ulang menderita
Penghapus berkorban sejak adanya dunia kertas dan pensil
Aku menuliskan sesuatu pada sehelai kertas
Sehelai kertas yang kutulis dengan pensil
Disehelai kertas ada kesalahanku dalam menuliskan kata
Tulisan yang salah langsung kuhapus dengan penghapus
Kutulis lagi di selembar kertas tadi agar aku berbuat benar dalam menulis kata
Supaya jangan ada kata lagi yang salah agar tidak terhapus dari antara kalimat yang kutulis
Lihatlah Pensil, Lihatlah kertas, Lihatlah Penghapus
Pengkapus putih ini telah menyentuh tulisan hitam, yang kutulis dengan pensil di atas kertas putih
maka tulisan hitam diatas putih yang menjadi kesalahanku, telah dihapus menjadi kertas putih
Terima kasih Penghapus
Penghapus selalu berkorban dengan dirinya, untuk menghapus kesalahan tulisanku
Semakin banyak kesalahan maka akan semakin banyak penghapus yang dikorbankan untuk kugunakan
Semakin banyak pengorbanan yang Penghapus lakukan
Lama kelamaan semakin berkorban, semakin sakit dan lama kelamaan Penghapus mati
Penghapus semakin sedikit dan akhirnya Penghapus menjadi habis menjadi korban
Penghapus telah menghapus segala tulisanku yang salah
seperti kabut diterbangkan angin
dan segala kesalahan dalam tulisanku dihapuskan seperti awan yang tertiup.
Hiduplah kembali semangat Penghapusku, Kembalilah kepadaku Penghapusku
yang menghapus semua dosa tulisanku
sebab Penghapusku telah bangkit untuk menolong hidupku
Karena Penghapus itu, sadarlah aku
Karena Penghapus itu, bertobatlah aku
Karena semua kesalahan tulisan hitam diatas kertas putih sudah dihapuskan dosaku
Inilah seperti perumpamaan dalam suatu perbuatan tangan Tuhan bagiku
Sekarang Penghapus berkenan menghapuskan kesalahan tulisan hitam pensilku diatas kertas yang putih
Karena Penghapus telah menolong menghapuskan semua kesalahan tulisan hitam pensilku diatas kertas putih.
+++
Semoga karya cipta puisi yang berjudul “PENGHAPUS” yang didukung oleh Pensil dan Kertas untuk menjadi puisi yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Puisi ini ditulis di Jakarta pada jam 17.36 sore, pada tanggal 7 April 2016 dengan hak cipta : hogasaragih@gmail.com

CintaMu Sungguh Amat Baik Padaku



Hoga Saragih menciptakan lagu :

CintaMu Sungguh Amat Baik Padaku
(Oleh Pencipta lagu : Hoga Saragih)

Ada langit dan ada bumi,
Ada cintaMu bernafas padaku
Ada terang dan ada gelap,
Ada cintaMu bertumbuh padaku
Ada darat dan ada laut,
Ada cintaMu datang padaku
Ada matahari dan ada bulan,
Ada cintaMu bersinar padaku
Ada siang dan ada malam,
Ada cintaMu berjanji padaku
Ada Kamu dan ada aku
Ada cinta yang bersatu
CintaMu padaku
Seperti melihat tanah menumbuhkan tunas muda
CintaMu padaku
Seperti menghirup wangi bunga-bunga dari tumbuhan
CintaMu padaku
Seperti memanjat pohon yang menghasilkan buah
CintaMu padaku
Seperti memakan buah –buahan yang lezat
CintaMu padaku
Seperti tertidur di bawah dedaunan yang hijau
CintaMu padaku
Seperti berdua menjadi satu
Reff:
Aku dan Kamu berenang bersama ikan dilaut
Aku dan Kamu terbang bersama burung diudara
Aku dan Kamu bermain Bersama hewan didarat
Aku dan Kamu saling mencintai dan mengasihi
Aku dan Kamu bernyanyi sampai putih rambut
Aku dan Kamu bersama melihat anak cucu kita
Copyright Pencipta Lagu :
hogasaragih@gmail.com

" Cinta "

Lagu ini saya ciptakan untuk Sang Pencipta, selamat menikmati, semoga bermanfaat ya :
syair lagu yang hoga saragih ciptakan :
" Cinta "
CintaMu menghaguskan aku,
Air yang banyak tak dapat memadamkannya
CintaMu menghanyutkan aku,
Sungai yang deras tak dapat menenggelamkannya
CintaMu mengkokohkan aku,
Maut yang kuat tak dapat mematikannya
CintaMu mengasihi aku,
Uang yang banyak tidak dapat membelinya
CintaMu menempelkan aku,
Taruhlah aku seperti materai pada hatiMu
CintaMu menyalakan aku,
Apiku dan ApiMu semakin menyatu bergelora untuk membara
CintaMu mengigihkan aku,
Dunia dengan segala kegairahannya tidak ada apa-apanya
Reff:
Nyala cintaMu menghabiskan aku,
Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintahMu
Aku melihat batas-batas kesempurnaan,
tetapi aku cinta perintahMu yang luas sekali.
Peringatan-peringatanMu ajaib,
itulah sebabnya jiwaku semakin cinta untuk memegangnya.
Betapa kucintai PerkataanMu!
Aku merenungkan cintaMu sepanjang hari.
Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintahMu yang kucintai,
dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapanMu.
TUHAN ALLAH, aku cinta padaMu
dan pada tempat kemuliaanMu bersemayam.
Lagu ini di buat di jakarta tanggal 9 April 2016 jam 12.47 Siang di hari Sabtu
Hakcipta : hogasaragih@gmail.com

" GULITA "

Latar belakang saya menciptakan lagu ini ketika saya menutup mata pada waktu malam, yang saya rasakan gelap, gelap gulita ketika lampu di kamar saya malam itu saya matikan,
tadi malam sebelum saya tidur, karena gelapnya ruangan kamar pada malam waktu itu, maka saya menciptakan karya cipta lagu dengan judul :
" GULITA "
Semoga lagu ini bermanfaat dan berfaedah bagi terang dan gelap:
“ GULITA “
- Ciptaan Hoga Saragih -
Gelap gulita menutupi samudera raya,
Sesuatu yang belum berbentuk dan kosong,
Melayang-layang di atas permukaan air.
Menjelang matahari terbenam,
Semakin tertidurlah dengan nyenyak,
Lalu turunlah meliputi gelap gulita yang mengerikan.
Ulurkanlah tangan ke langit,
Datanglah gelap gulita di seluruh tanah selama tiga hari,
Mendekat dan berdiri di kaki gunung itu,
Sedang gunung itu menyala sampai ke pusar langit dalam gelap gulita,
Awan dan kegelapan,
Ketika mendengar suara itu dari tengah-tengah gelap gulita.
Sementara gunung itu menyala,
Tempat yang gelap gulita,
Tempat yang kelam pekat dan kacau balau,
Di mana cahaya terang serupa dengan kegelapan,
Sebab bukan karena kegelapan akan binasa,
Dan bukan juga karena muka ditutupi gelap gulita.
Permuliakanlah TUHAN ALLAH,
Sebelum Ia membuat hari menjadi gelap,
Sebelum kaki tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja,
Sementara dan sambil menanti-nantikan terang,
Tetapi Sang Pencipta menjadikan hari kelam pekat,
Dan mengubahnya menjadi gelap gulita.
Menjadi gelap,
Atau tanah yang gelap gulita?
Suatu hari gelap gulita dan kelam kabut,
Suatu hari berawan dan kelam pekat,
Seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang,
Pada masa yang akan datang.
REFF :
Matahari akan berubah menjadi gelap gulita
Dan bulan menjadi darah,
Sebelum datangnya hari TUHAN ALLAH yang hebat dan dahsyat itu,
Matahari akan berubah menjadi gelap gulita,
Dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN ALLAH,
Hari yang besar dan mulia itu.
Hoga Saragih menciptakan lagu ini hari rabu tanggal 13 April 2015 jam 4.08 di Jakarta
Hak cipta : hogasaragih@gmail.com

“ PANAH “

Panah adalah judul puisi yang saya buat, latar belakang puisi ini saya buat adalah saya sedang mengimajinasikan dan merenungkan ide pada sebuah Panah, selamat menikmati dan semoga bermanfaat karya cipta saya bagi orang banyak :
“ PANAH “
- puisi ciptaan hoga saragih-

tabung panah
panah-panah
seluruh anak panah
busur
senjata
baju perang
sampai pedang
panah dan ikat pinggang
memanahkan anak panah
seolah-olah membidik suatu sasaran
menarik busur dengan sepenuh kekuatan
lalu memanah di antara kedua bahu
lepaskan panah-panah
sehingga anak panah itu menembus sasaran
"panahlah!" Lalu dipanah
itulah anak panah kemenangan
yang sanggup berperang
yang tangkas
yang dapat memanggul perisai dan pedang dan melentur busur panah
yang terlatih dalam bertempur
ambillah anak-anak panah itu
yang akan mendatangi dengan perisai
bersenjatakan panah
sanggup melontarkan batu
menembakkan anak-anak panah dari busur
dengan tangan kanan atau tangan kiri
membuat juga alat-alat perang
ciptaan seorang ahli
yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar
untuk ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru
dengan pedang
tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu
di belakang tembok
di tempat-tempat yang terbuka
dan sebagian yang lain memegang tombak
perisai dan panah dan mengenakan baju perang
karena anak panah tertancap pada sasaran
dihujani anak panah
meluputkan diri terhadap senjata besi
namun panah tembaga menembus juga
di atas tabung panah gemerencing
tombak dan lembing gemerlapan
anak panah tidak dapat menghalau lagi
sebab anak panah menembus kemenangan
anak panah itu tercabut dan keluar dari sasaran
anak-anak panah tajam
menembus musuh
musuh mengalami kekalahan
menghentikan peperangan
yang mematahkan busur panah
yang menumpulkan tombak
yang membakar kereta-kereta perang dengan api
laksana tombak dan panah
laksana pedang tajam
berikan panji-panji
tanda untuk berlindung terhadap panah
di sanalah dipatahkan- panah yang berkilat
perisai dan pedang dan alat perang
bahkan anak-anak panah beterbangan
panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu
seperti anak-anak panah di tangan pahlawan
demikianlah anak-anak pada masa muda
selalu membuat penuh tabung panah dengan semua itu
tidak akan mendapat malu ketika berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang
lontarkanlah kilat-kilat dan serakkanlah mereka
lepaskanlah panah-panah
sampai anak panah menembus
menembus benteng musuh
seperti gada
atau pedang
atau panah yang tajam
menembakkan panah api
panah dan maut
anak panah ditajamkan
dan segala busur dilentur
tarikan dilepaskan
biarpun mereka sudah lari jauh-jauh
datang dengan pasukan berkereta dan berkuda
kuku kuda keras seperti batu api
roda kereta seperti puting beliung
pergi ke sana terpaksa membawa anak-anak panah dan busur
Panah-panah mereka akan menembus
tertawan tanpa tembakan panah
telah memasang tabung panah
dan membuka sarung perisai
tidak akan menembakkan panah ke sana
juga tidak akan mendatangi dengan perisai
dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepung
pedang membuat seperti debu
panah membuat seperti jerami yang tertiup
menjadi anak panah yang runcing
menyembunyikan dalam tabung panah
semua yang menyalakan api
dan yang memasang panah-panah api
masuklah ke dalam nyala api
dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah dipasang
memakai panah dan tombak
mengendarai kuda
berlengkap seperti maju berperang
menyerang
mengatur barisan
dari sanalah akan direbut
panah-panah seperti pahlawan yang mujur
yang tidak pernah kembali dengan tangan hampa
aturlah barisan untuk menyerang dari segala pihak
semua pemanah!
panahlah
janganlah merasa sayang akan anak panah
memakai panah dan tombak
lengkap seperti orang maju berperang
menyerang
si pemanah membidikkan panah
segala tentara
lancipkanlah anak-anak panah
siapkanlah perisai-perisai
tabung panah
pahlawan-pahlawan
membidikkan panah
menjadikan sasaran anak panah
menyusupkan ke dalam segala anak panah di dalam tabung
ke dalam tangan kanan terjatuh panah
menyerukan pekik pertempuran
supaya menyusun alat-alat pendobrak pintu gerbang
dan menimbun tanah
menjadi tembok pengepungan
dan mendirikan benteng pengepungan
sehingga busurmu jatuh
dan membuat panah-panahmu berjatuhan dari tangan
perisai kecil dan besar
busur dan panah
tongkat pemukul dan tombak
akan mematahkan busur panah
dengan panah atau pedang
dengan alat perang
atau dengan kuda
dan orang-orang berkuda
busur telah dibuka telah diisi dengan anak panah
karena cahaya anak-anak panah yang melayang laju
karena kilauan tombak yang berkilat
dan anak panah akan melayang keluar seperti kilat
pemegang panah tidak dapat bertahan
penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai
sebab dengan perisai itu dapat memadamkan semua panah api
seekor kuda putih
Yang menunggangi kuda putih itu dengan memegang sebuah panah
dikaruniakan sebuah mahkota
maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan
- Puisi ini saya buat di jakarta pada tanggal 14 April 2016 jam 5.46 Malam hari
- Hak Cipta Pada Hoga Saragih yang telah diitayangkan dan diumumkan tanggal 14 April 2016 jam 5.46 Malam hari melalui media sosial facebook untuk dinikmati oleh orang banyak, semoga bermanfaat
hogasaragih@gmail.com

Selasa, 12 April 2016

" TUMIT "

Latar belakang karya puisi ini saya tulis dan saya buat oleh karena terinspirasi ketika saya malam ini sebelum tidur melihat tumit saya,
akhirnya saya ciptakan puisi ini sampai tuntas dan akhirnya selesai jam 23.06 malam,
akhirnya saya buat puisi ini di jakarta tanggal 28 Maret 2016 beginilah karya puisi yang saya buat :
( selamat menikmati puisi yang saya ciptakan, semoga bermanfaat )
Puisi :

" TUMIT "

Dalam keturunan
Ada kepala
Ada tumit
Permusuhanlah yang meremukan kepala dan tumit

Dalam kandungan
Ada abang
Ada adik
Adik memegang tumit abang

Dalam Perjalanan
Seperti ular di jalan,
Ular memagut tumit kuda,
Sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.

Ia akan diserang
Oleh gerombolan,
Tetapi ia akan menyerang tumit mereka.
Ia dinamakan mujur telah datang

Tumitnya tertangkap oleh jebak,
Dan ia tertahan oleh jerat.
Tali tersembunyi baginya dalam tanah,
Perangkap terpasang baginya pada jalan yang dilaluinya.

Bahkan sahabat karibmu pun,
Yang kamu percayai,
Yang makan rotimu,
Telah mengangkat tumitnya terhadap kamu

Katakan sekarang juga sebelum hal itu terjadi,
supaya jika hal itu terjadi,
kamu percaya,
bahwa Akulah Dia.

Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus,
ia menerima Aku,
dan barangsiapa menerima Aku,
ia menerima Dia yang mengutus Aku.

copyright@hogasaragih2016

" 10 K "

" 10 K "
Kepercayaan
Kapasitas
Kemampuan
Komitmen
Koneksi

Karakter
Konsisten
Kebersamaan
Kesan
Kena

" me hoga kan "

Latar belakang puisi ini saya tulis ketika saya sadar melihat diri saya,
saya bersyukur TUHAN ALLAH selalu menyadarkan saya bahwa saya adalah mahluk ciptaan TUHAN ALLAH yang Maha Bahagia,
hoga saragih cinta padamu TUHAN ALLAH yang membahagiakanku,
demikianlah kupersembahkan puisi ini kepada Tuhan Sang Pencipta Bahagia :

" me hoga kan "

TUHAN
ALLAH
menciptakan,
membuatkan,
menjadikan,
mewujudkan,
melakukan,
menghasilkan,
memperlihatkan,
memberikan,
menyediakan,
menyusunkan,
membangunkan,
mendirikan,
mencetakan,
membikinkan,
membentukkan,
menemukan,
merancangkan,
memikirkan,
mewujudkan,
mehogakan,
membahagiakan

Puisi ini saya buat di Jakarta pada Jam 4.26 Sore hari Senin.
copyright @hogasaragih

" MANGKUBUMI "

Latar belakang saya menulis puisi ini adalah ketika saya sedang istirahat siang, saya memikirkan manusia yang sedang memangku bumi, imajinasi saya tentang Manusia yang mengangkat Bumi kita sebut MANGKUBUMI, berikut saya ciptakan puisi ini, semoga bermanfaat dan selamat menikmati puisi saya sambil makan siang ya :
----

" MANGKUBUMI "

Bumi,
Bumi belum berbentuk dan kosong.
Benda benda Penerang yang menerangi bumi,
Air dan Udara Memenuhi bumi,
Tumbuh-tumbuhan darat dan laut ada di bumi.
Didalam air berkeriapan makhluk yang hidup,
Binatang-binatang laut yang besar,
Dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak.
Yang berkeriapan dalam air,
Manusia bertanyalah kepada ikan dilaut,
Maka engkau akan diberinya cerita.
Burung berterbangan diatas bumi melintasi cakrawala,
Dan segala jenis burung yang bersayap,
Manusia bertanyalah kepada burung di udara,
Maka engkau akan diberinya keterangan.
Manusia bertuturlah kepada bumi,
Maka engkau akan diberinya pengajaran.
Tanah,
Menumbuhkan tunas-tunas muda,
Menumbuhkan tumbuh-tumbuhan berbiji,
Menumbuhkan segala jenis pohon buah-buahan,
Yang menghasilkan buah yang berbiji,
Tumbuh-tumbuhan di bumi,
Bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup,
Ternak dan binatang melata,
Dan segala jenis binatang liar.
Manusia bertanyalah kepada binatang,
Maka engkau akan diberinya pengajaran.
Manusia berkuasa di bumi.
Manusia berkuasa atas ikan-ikan dilaut,
Manusia berkuasa atas burung-burung di Udara,
Manusia berkuasa atas ternak,
Manusia berkuasa atas seluruh bumi,
Manusia berkuasa atas segala binatang melata,
Manusia berkuasa atas segala binatang yang merayap di bumi,
Manusia beranak cucu dibumi,
Manusia bertambah banyak dibumi,
Manusia penuhi bumi,
Manusia menaklukkan bumi,
Manusia itu disebut MANGKUBUMI.
----
Puisi ini ditulis di Jakarta, Indonesia pada hari Rabu, 6 April 2016 pada jam 12.23 siang hari oleh Hoga Saragih
Hak Cipta : Hoga Saragih

“ PENGHAPUS ”

Latar belakang puisi ini, ketika saya sedang istirahat sore, Pasnya sehabis kerja jam 17.00 sore hari,
Ketika saya berniat mau istirahat pulang kerja,
saya melihat penghapus di meja kerja saya,
saya coba beranikan diri lebih jauh lagi meng-imajinasikan penghapus ditanganku ini
dengan kembali menyalakan computer dan tangan diatas keyboard computer,
dengan perenungan yang dalam,
dengan ide, gagasan dan pemikiran,
akhirnya terciptalah karya cipta puisi dengan judul “ PENGHAPUS “
selamat menikmati Puisi yang saya ciptakan :
+++

“ PENGHAPUS ”

Kertas,
Pensil,
Dan Penghapus.

Penghapus yang berwarna putih
Sungguh indah warnamu dengan dikenakannya keagungan pakaian putih yang demikian
Tetapi kenapa selalu kau korbankan dirimu dengan menempelkan noda warna hitam pensil

Penghapus di gosok-gosok ke kanan ke kiri diatas kertas
Penghapus di geser-geser ke atas ke bawah diatas kertas
Penghapus di tekan-tekan di atas kertas untuk menghapuskan kesalahan tulisan pensil

Penghapus menjadi kepanasan dan semakin panas seperti korban bakaran
Menjadi korban penghapus dosa
Menjadi korban penebus salah

Penghapus seperti seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa
Seperti seekor kambing jantan yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa
Seperti domba jantan dari antara domba-domba, yang tidak bercela untuk menjadi korban

Penghapus Seperti dua ekor burung tekukur
Seperti dua ekor anak burung merpati
yang menjadi korban penghapus dosa dan korban bakaran.

Penghapus digunakan untuk menghapus hutang
untuk melenyapkan kefasikan
untuk mengakhiri dosa

Penghapus untuk menghapuskan kesalahan
untuk mendatangkan keadilan yang kekal
untuk menggenapkan apa yang sudah tertulis

Di dalam Penghapus tidak terdapat kesalahan
Penghapus harus berulang-ulang menderita
Penghapus berkorban sejak adanya dunia kertas dan pensil

Aku menuliskan sesuatu pada sehelai kertas
Sehelai kertas yang kutulis dengan pensil
Disehelai kertas ada kesalahanku dalam menuliskan kata

Tulisan yang salah langsung kuhapus dengan penghapus
Kutulis lagi di selembar kertas tadi agar aku berbuat benar dalam menulis kata
Supaya jangan ada kata lagi yang salah agar tidak terhapus dari antara kalimat yang kutulis

Lihatlah Pensil, Lihatlah kertas, Lihatlah Penghapus
Pengkapus putih ini telah menyentuh tulisan hitam, yang kutulis dengan pensil di atas kertas putih
maka tulisan hitam diatas putih yang menjadi kesalahanku, telah dihapus menjadi kertas putih

Terima kasih Penghapus
Penghapus selalu berkorban dengan dirinya, untuk menghapus kesalahan tulisanku
Semakin banyak kesalahan maka akan semakin banyak penghapus yang dikorbankan untuk kugunakan
Semakin banyak pengorbanan yang Penghapus lakukan

Lama kelamaan semakin berkorban, semakin sakit dan lama kelamaan Penghapus mati
Penghapus semakin sedikit dan akhirnya Penghapus menjadi habis menjadi korban
Penghapus telah menghapus segala tulisanku yang salah
seperti kabut diterbangkan angin
dan segala kesalahan dalam tulisanku dihapuskan seperti awan yang tertiup.

Hiduplah kembali semangat Penghapusku, Kembalilah kepadaku Penghapusku
yang menghapus semua dosa tulisanku
sebab Penghapusku telah bangkit untuk menolong hidupku

Karena Penghapus itu, sadarlah aku
Karena Penghapus itu, bertobatlah aku
Karena semua kesalahan tulisan hitam diatas kertas putih sudah dihapuskan dosaku

Inilah seperti perumpamaan dalam suatu perbuatan tangan Tuhan bagiku
Sekarang Penghapus berkenan menghapuskan kesalahan tulisan hitam pensilku diatas kertas yang putih
Karena Penghapus telah menolong menghapuskan semua kesalahan tulisan hitam pensilku diatas kertas putih.

+++

Semoga karya cipta puisi yang berjudul “PENGHAPUS” yang didukung oleh Pensil dan Kertas untuk menjadi puisi yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Puisi ini ditulis di Jakarta pada jam 17.36 sore, pada tanggal 7 April 2016 dengan hak cipta : hogasaragih@gmail.com

CintaMu Sungguh Amat Baik Padaku

Latar belakang saya menuils lagu ini karena saya mempunyai harapan bahwa lagu yang saya ciptakan ini kalau Tuhan mengijinkan kalau bisa dinyanyikan oleh teman saya Judika Sihotang
Hoga Saragih menciptakan lagu :

CintaMu Sungguh Amat Baik Padaku
(Oleh Pencipta lagu : Hoga Saragih)


Ada langit dan ada bumi,
Ada cintaMu bernafas padaku

Ada terang dan ada gelap,
Ada cintaMu bertumbuh padaku

Ada darat dan ada laut,
Ada cintaMu datang padaku

Ada matahari dan ada bulan,
Ada cintaMu bersinar padaku

Ada siang dan ada malam,
Ada cintaMu berjanji padaku

Ada Kamu dan ada aku
Ada cinta yang bersatu

CintaMu padaku
Seperti melihat tanah menumbuhkan tunas muda

CintaMu padaku
Seperti menghirup wangi bunga-bunga dari tumbuhan

CintaMu padaku
Seperti memanjat pohon yang menghasilkan buah

CintaMu padaku
Seperti memakan buah –buahan yang lezat

CintaMu padaku
Seperti tertidur di bawah dedaunan yang hijau

CintaMu padaku
Seperti berdua menjadi satu

Reff:

Aku dan Kamu berenang bersama ikan dilaut
Aku dan Kamu terbang bersama burung diudara
Aku dan Kamu bermain Bersama hewan didarat

Aku dan Kamu saling mencintai dan mengasihi
Aku dan Kamu bernyanyi sampai putih rambut
Aku dan Kamu bersama melihat anak cucu kita

Copyright Pencipta Lagu :
hogasaragih@gmail.com

" Cinta "

Lagu ini saya ciptakan untuk Sang Pencipta, selamat menikmati, semoga bermanfaat ya :
syair lagu yang hoga saragih ciptakan :

" Cinta "

CintaMu menghaguskan aku,
Air yang banyak tak dapat memadamkannya

CintaMu menghanyutkan aku,
Sungai yang deras tak dapat menenggelamkannya

CintaMu mengkokohkan aku,
Maut yang kuat tak dapat mematikannya

CintaMu mengasihi aku,
Uang yang banyak tidak dapat membelinya

CintaMu menempelkan aku,
Taruhlah aku seperti materai pada hatiMu

CintaMu menyalakan aku,
Apiku dan ApiMu semakin menyatu bergelora untuk membara

CintaMu mengigihkan aku,
Dunia dengan segala kegairahannya tidak ada apa-apanya

Reff:

Nyala cintaMu menghabiskan aku,
Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintahMu

Aku melihat batas-batas kesempurnaan,
tetapi aku cinta perintahMu yang luas sekali.

Peringatan-peringatanMu ajaib,
itulah sebabnya jiwaku semakin cinta untuk memegangnya.

Betapa kucintai PerkataanMu!
Aku merenungkan cintaMu sepanjang hari.

Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintahMu yang kucintai,
dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapanMu.

TUHAN ALLAH, aku cinta padaMu
dan pada tempat kemuliaanMu bersemayam.

Lagu ini di buat di jakarta tanggal 9 April 2016 jam 12.47 Siang di hari Sabtu
Hakcipta : hogasaragih@gmail.com