Selasa, 12 April 2016

“ PENGHAPUS ”

Latar belakang puisi ini, ketika saya sedang istirahat sore, Pasnya sehabis kerja jam 17.00 sore hari,
Ketika saya berniat mau istirahat pulang kerja,
saya melihat penghapus di meja kerja saya,
saya coba beranikan diri lebih jauh lagi meng-imajinasikan penghapus ditanganku ini
dengan kembali menyalakan computer dan tangan diatas keyboard computer,
dengan perenungan yang dalam,
dengan ide, gagasan dan pemikiran,
akhirnya terciptalah karya cipta puisi dengan judul “ PENGHAPUS “
selamat menikmati Puisi yang saya ciptakan :
+++

“ PENGHAPUS ”

Kertas,
Pensil,
Dan Penghapus.

Penghapus yang berwarna putih
Sungguh indah warnamu dengan dikenakannya keagungan pakaian putih yang demikian
Tetapi kenapa selalu kau korbankan dirimu dengan menempelkan noda warna hitam pensil

Penghapus di gosok-gosok ke kanan ke kiri diatas kertas
Penghapus di geser-geser ke atas ke bawah diatas kertas
Penghapus di tekan-tekan di atas kertas untuk menghapuskan kesalahan tulisan pensil

Penghapus menjadi kepanasan dan semakin panas seperti korban bakaran
Menjadi korban penghapus dosa
Menjadi korban penebus salah

Penghapus seperti seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa
Seperti seekor kambing jantan yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa
Seperti domba jantan dari antara domba-domba, yang tidak bercela untuk menjadi korban

Penghapus Seperti dua ekor burung tekukur
Seperti dua ekor anak burung merpati
yang menjadi korban penghapus dosa dan korban bakaran.

Penghapus digunakan untuk menghapus hutang
untuk melenyapkan kefasikan
untuk mengakhiri dosa

Penghapus untuk menghapuskan kesalahan
untuk mendatangkan keadilan yang kekal
untuk menggenapkan apa yang sudah tertulis

Di dalam Penghapus tidak terdapat kesalahan
Penghapus harus berulang-ulang menderita
Penghapus berkorban sejak adanya dunia kertas dan pensil

Aku menuliskan sesuatu pada sehelai kertas
Sehelai kertas yang kutulis dengan pensil
Disehelai kertas ada kesalahanku dalam menuliskan kata

Tulisan yang salah langsung kuhapus dengan penghapus
Kutulis lagi di selembar kertas tadi agar aku berbuat benar dalam menulis kata
Supaya jangan ada kata lagi yang salah agar tidak terhapus dari antara kalimat yang kutulis

Lihatlah Pensil, Lihatlah kertas, Lihatlah Penghapus
Pengkapus putih ini telah menyentuh tulisan hitam, yang kutulis dengan pensil di atas kertas putih
maka tulisan hitam diatas putih yang menjadi kesalahanku, telah dihapus menjadi kertas putih

Terima kasih Penghapus
Penghapus selalu berkorban dengan dirinya, untuk menghapus kesalahan tulisanku
Semakin banyak kesalahan maka akan semakin banyak penghapus yang dikorbankan untuk kugunakan
Semakin banyak pengorbanan yang Penghapus lakukan

Lama kelamaan semakin berkorban, semakin sakit dan lama kelamaan Penghapus mati
Penghapus semakin sedikit dan akhirnya Penghapus menjadi habis menjadi korban
Penghapus telah menghapus segala tulisanku yang salah
seperti kabut diterbangkan angin
dan segala kesalahan dalam tulisanku dihapuskan seperti awan yang tertiup.

Hiduplah kembali semangat Penghapusku, Kembalilah kepadaku Penghapusku
yang menghapus semua dosa tulisanku
sebab Penghapusku telah bangkit untuk menolong hidupku

Karena Penghapus itu, sadarlah aku
Karena Penghapus itu, bertobatlah aku
Karena semua kesalahan tulisan hitam diatas kertas putih sudah dihapuskan dosaku

Inilah seperti perumpamaan dalam suatu perbuatan tangan Tuhan bagiku
Sekarang Penghapus berkenan menghapuskan kesalahan tulisan hitam pensilku diatas kertas yang putih
Karena Penghapus telah menolong menghapuskan semua kesalahan tulisan hitam pensilku diatas kertas putih.

+++

Semoga karya cipta puisi yang berjudul “PENGHAPUS” yang didukung oleh Pensil dan Kertas untuk menjadi puisi yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Puisi ini ditulis di Jakarta pada jam 17.36 sore, pada tanggal 7 April 2016 dengan hak cipta : hogasaragih@gmail.com