Minggu, 17 April 2016

“ PANAH “

Panah adalah judul puisi yang saya buat, latar belakang puisi ini saya buat adalah saya sedang mengimajinasikan dan merenungkan ide pada sebuah Panah, selamat menikmati dan semoga bermanfaat karya cipta saya bagi orang banyak :
“ PANAH “
- puisi ciptaan hoga saragih-

tabung panah
panah-panah
seluruh anak panah
busur
senjata
baju perang
sampai pedang
panah dan ikat pinggang
memanahkan anak panah
seolah-olah membidik suatu sasaran
menarik busur dengan sepenuh kekuatan
lalu memanah di antara kedua bahu
lepaskan panah-panah
sehingga anak panah itu menembus sasaran
"panahlah!" Lalu dipanah
itulah anak panah kemenangan
yang sanggup berperang
yang tangkas
yang dapat memanggul perisai dan pedang dan melentur busur panah
yang terlatih dalam bertempur
ambillah anak-anak panah itu
yang akan mendatangi dengan perisai
bersenjatakan panah
sanggup melontarkan batu
menembakkan anak-anak panah dari busur
dengan tangan kanan atau tangan kiri
membuat juga alat-alat perang
ciptaan seorang ahli
yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar
untuk ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru
dengan pedang
tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu
di belakang tembok
di tempat-tempat yang terbuka
dan sebagian yang lain memegang tombak
perisai dan panah dan mengenakan baju perang
karena anak panah tertancap pada sasaran
dihujani anak panah
meluputkan diri terhadap senjata besi
namun panah tembaga menembus juga
di atas tabung panah gemerencing
tombak dan lembing gemerlapan
anak panah tidak dapat menghalau lagi
sebab anak panah menembus kemenangan
anak panah itu tercabut dan keluar dari sasaran
anak-anak panah tajam
menembus musuh
musuh mengalami kekalahan
menghentikan peperangan
yang mematahkan busur panah
yang menumpulkan tombak
yang membakar kereta-kereta perang dengan api
laksana tombak dan panah
laksana pedang tajam
berikan panji-panji
tanda untuk berlindung terhadap panah
di sanalah dipatahkan- panah yang berkilat
perisai dan pedang dan alat perang
bahkan anak-anak panah beterbangan
panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu
seperti anak-anak panah di tangan pahlawan
demikianlah anak-anak pada masa muda
selalu membuat penuh tabung panah dengan semua itu
tidak akan mendapat malu ketika berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang
lontarkanlah kilat-kilat dan serakkanlah mereka
lepaskanlah panah-panah
sampai anak panah menembus
menembus benteng musuh
seperti gada
atau pedang
atau panah yang tajam
menembakkan panah api
panah dan maut
anak panah ditajamkan
dan segala busur dilentur
tarikan dilepaskan
biarpun mereka sudah lari jauh-jauh
datang dengan pasukan berkereta dan berkuda
kuku kuda keras seperti batu api
roda kereta seperti puting beliung
pergi ke sana terpaksa membawa anak-anak panah dan busur
Panah-panah mereka akan menembus
tertawan tanpa tembakan panah
telah memasang tabung panah
dan membuka sarung perisai
tidak akan menembakkan panah ke sana
juga tidak akan mendatangi dengan perisai
dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepung
pedang membuat seperti debu
panah membuat seperti jerami yang tertiup
menjadi anak panah yang runcing
menyembunyikan dalam tabung panah
semua yang menyalakan api
dan yang memasang panah-panah api
masuklah ke dalam nyala api
dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah dipasang
memakai panah dan tombak
mengendarai kuda
berlengkap seperti maju berperang
menyerang
mengatur barisan
dari sanalah akan direbut
panah-panah seperti pahlawan yang mujur
yang tidak pernah kembali dengan tangan hampa
aturlah barisan untuk menyerang dari segala pihak
semua pemanah!
panahlah
janganlah merasa sayang akan anak panah
memakai panah dan tombak
lengkap seperti orang maju berperang
menyerang
si pemanah membidikkan panah
segala tentara
lancipkanlah anak-anak panah
siapkanlah perisai-perisai
tabung panah
pahlawan-pahlawan
membidikkan panah
menjadikan sasaran anak panah
menyusupkan ke dalam segala anak panah di dalam tabung
ke dalam tangan kanan terjatuh panah
menyerukan pekik pertempuran
supaya menyusun alat-alat pendobrak pintu gerbang
dan menimbun tanah
menjadi tembok pengepungan
dan mendirikan benteng pengepungan
sehingga busurmu jatuh
dan membuat panah-panahmu berjatuhan dari tangan
perisai kecil dan besar
busur dan panah
tongkat pemukul dan tombak
akan mematahkan busur panah
dengan panah atau pedang
dengan alat perang
atau dengan kuda
dan orang-orang berkuda
busur telah dibuka telah diisi dengan anak panah
karena cahaya anak-anak panah yang melayang laju
karena kilauan tombak yang berkilat
dan anak panah akan melayang keluar seperti kilat
pemegang panah tidak dapat bertahan
penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai
sebab dengan perisai itu dapat memadamkan semua panah api
seekor kuda putih
Yang menunggangi kuda putih itu dengan memegang sebuah panah
dikaruniakan sebuah mahkota
maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan
- Puisi ini saya buat di jakarta pada tanggal 14 April 2016 jam 5.46 Malam hari
- Hak Cipta Pada Hoga Saragih yang telah diitayangkan dan diumumkan tanggal 14 April 2016 jam 5.46 Malam hari melalui media sosial facebook untuk dinikmati oleh orang banyak, semoga bermanfaat
hogasaragih@gmail.com