Senin, 16 November 2015

" Pendengar atau pelaku firman "

" Pendengar atau pelaku firman "
Hai saudara-saudara yang kukasihi,
ingatlah hal ini:
setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, 
tetapi
lambat untuk berkata-kata,
dan
juga lambat untuk marah;
sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Tetapi
hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;
sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya,
ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
Tetapi
barangsiapa meneliti hukum yang sempurna,
yaitu hukum yang memerdekakan orang,
dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya,
tetapi
sungguh-sungguh melakukannya,
ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah,
tetapi
tidak mengekang lidahnya,
ia menipu dirinya sendiri,
maka sia-sialah ibadahnya.
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah ialah
:
mengunjungi yatim piatu
dan
janda-janda dalam kesusahan mereka,
dan
menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.