Senin, 07 Desember 2015

"Perapian yang menyala-nyala"

"Perapian yang menyala-nyala"
Raja Ne membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran di wilayah Itu.
Lalu raja Ne menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja,
para penguasa,
para bupati,
para penasihat negara,
para bendahara,
para hakim,
para ahli hukum
dan
semua kepala daerah,
untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu.
Lalu berkumpullah
para wakil raja,
para penguasa,
para bupati,
para penasihat negara,
para bendahara,
para hakim,
para ahli hukum
dan
semua kepala daerah,
untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikan raja Ne itu.
Dan berserulah seorang bentara dengan suara nyaring: "Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa:
demi kamu mendengar bunyi sangkakala,
seruling,
kecapi,
rebab,
gambus,
serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian,
maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Ne itu.
siapa yang tidak sujud menyembah,
akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!"
Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi sangkakala,
seruling,
kecapi,
rebab,
gambus dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian,
maka sujudlah orang-orang dari segala bangsa,
suku bangsa dan bahasa,
dan menyembah patung emas yang telah didirikan raja Ne itu.
Pada waktu itu juga tampillah beberapa orang itu menuduh orang ini.
Berkatalah mereka kepada raja Ne :
Ya raja, kekallah hidup tuanku!
Tuanku raja telah mengeluarkan titah, bahwa setiap orang yang mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, harus sujud menyembah patung emas itu,
dan bahwa siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Ada beberapa orang ini,
yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah itu, yakni Sa, Me dan Ab,
orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan."
Sesudah itu Ne memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sa, Me dan Ab, menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja,
berkatalah Ne kepada mereka: "Apakah benar, hai Sa, Me dan Ab, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu!
Tetapi
jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
Lalu Sa, Me dan Ab, menjawab raja Ne : "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Maka meluaplah kegeraman Ne, air mukanya berubah terhadap Sa, Me dan Ab; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sa, Me dan Ab,
dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sa, Me dan Ab, itu ke atas.
Tetapi ketiga orang itu, yakni Sa, Me dan Ab, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
Kemudian terkejutlah raja Ne
lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Lalu Ne mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sa, Me dan Ab, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sa, Me dan Ab, dari api itu.
Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka.
Berkatalah Ne : "Terpujilah Allahnya Sa, Me dan Ab! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali Allah mereka.
Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sa, Me dan Ab, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."
Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sa, Me dan Ab, di wilayah Itu.