Selasa, 04 Maret 2008

TEMA NASKAH DRAMA

PERBUDAKAN

Ketika perbudakan masih diakui di Amerika Serikat, seorang pria melihat lelang budak yang sedang berlangsung di tengah jalan yang ramai. Pria itu berhenti sejenak untuk mengamati lelang budak tersebut. Dari ujung keramaian itu, sang pria melihat satu demi satu budak ditarik ke atas panggung, dengan tali terikat pada tangan dan kakinya, layaknya seekor binatang.
Dipertontonkan di tengah keramaian, para budak tersebut dilelang satu demi satu. Para calon pembeli ada kalanya memeriksa budak-budak tersebut, melihat otot-otot para budak pria, atau mencengkeram para budak wanita dengan sikap melecehkan.
Pria tersebut mencermati sekelompok budak yang sedang menunggu giliran mereka untuk dilelang. Ia tertegun sejenak saat melihat seorang wanita muda. Ketakutan yang amat sangat terpancar dari sinar mata wanita muda itu. Sang pria terlihat ragu-ragu sejenak, sebelum ia melangkah pergi. Sesaat kemudian, pelelang mengumumkan lelang untuk wanita muda tersebut. Saat pelelang membuka harga lelang untuk wanita muda itu, si pria meneriakkan harga lelang sebesar dua kali lipat. Sunyi sejenak, sebelum akhirnya pelelang mengatakan “Terjual pada pria tersebut!”
Sang pria maju ke depan di tengah keramaian, dan si pelelang memberikan wanita muda yang masih terikat dengan tali tersebut kepada pemiliknya yang baru. Sang pria menerima tali itu tanpa berkata apapun. Wanita muda itu tertunduk. Tiba-tiba dia mengangkat wajahnya dan meludah ke wajah sang pria tersebut. Dengan terdiam, sang pria mengambil sapu tangannya, dan menghapus ludah itu dari wajahnya. Ia tersenyum dengan lembut kepada wanita muda itu dan berkata, “Ikuti saya.”
Diikutinyalah pria itu dengan enggan. Di saat mereka telah tiba di ujung keramaian, sang pria menyelesaikan dokumen atas pembelian budak wanita tersebut. Ketika seorang budak dibebaskan, diperlukan sebuah dokumen resmi sesuai dengan hukum yang berlaku saat itu.
Sang pria membayar harga beli atas budak wanita itu dan menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan. Ketika transaksi itu telah selesai, ia melihat wanita muda itu dan memberikan dokumen-dokumen itu kepadanya. Dengan tertegun, wanita muda itu menatap sang pria dengan ketidakpastian. Matanya terbelalak, seolah-olah bertanya - apa yang sedang kau lakukan?
Meresponi pandangan bertanya-tanya dari wanita muda itu, sang pria itu berkata:
“Ini, ambillah dokumen-dokumen ini. Saya membelimu untuk membebaskamu. Selama kamu memiliki dokumen-dokumen ini, tidak akan pernah ada orang yang dapat menjadikanmu budak lagi. “
Dengan perlahan wanita ini berkata, “Anda membeli saya untuk membebaskan saya? Anda membeli saya untuk membebaskan saya?”
Saat ia mengulang-ulangi kata-kata itu, apa yang sedang terjadi menjadi semakin nyata bagi wanita muda ini.
“Anda membeli saya untuk membebaskan saya?”
Apakah itu sesuatu hal yang ketika seorang asing memberikan pembebasan dan ia tidak akan pernah lagi terikat untuk menjadi budak bagi orang lain?
Saat wanita muda ini mulai menyadari betapa pentingnya dokumen-dokumen yang sedang digenggamnya, dia tertunduk berlutut dan menangis di kaki pria tersebut.
Sambil mencucurkan air mata yang penuh dengan sukacita dan rasa syukur, wanita muda ini berkata”
“Anda membeli saya untuk membebaskan saya? … Saya akan melayani Anda selamanya…”

Tidak ada komentar: