Senin, 14 September 2015

" Kisah cerita PIALA yg Hilang & PIALA yg Dapat "

" Kisah cerita PIALA yg Hilang & PIALA yg Dapat "
Cerita kisah ini bermulai dari ceritera
Yu sebagai Penguasa Kota dengan perintah Kepada anak buahnya
Sesudah itu diperintahkannyalah kepada kepala rumahnya:
"Isilah karung orang-orang itu dengan gandum,
seberapa yang dapat dibawa mereka,
dan letakkanlah uang masing-masing di dalam mulut karungnya.
Dan pialaku,
piala perak itu,
taruhlah di dalam mulut karung anak yang bungsu serta uang pembayar gandumnya juga.
" Maka diperbuatnyalah seperti yang dikatakan Yu,
Ketika paginya hari terang tanah, orang melepas mereka beserta keledai mereka.
Tetapi
baru saja mereka keluar dari kota itu, belum lagi jauh jaraknya,
berkatalah Yu kepada kepala rumahnya:
"Bersiaplah,
kejarlah orang-orang itu,
dan apabila engkau sampai kepada mereka,
katakanlah kepada mereka:
Mengapa kamu membalas yang baik dengan yang jahat?
Bukankah ini piala yang dipakai tuanku untuk minum dan yang biasa dipakainya untuk menelaah?
Kamu berbuat jahat dengan melakukan yang demikian."
Ketika sampai kepada mereka, diberitakannyalah kepada mereka perkataan Yu itu.
Jawab mereka kepadanya:
"Mengapa tuanku mengatakan perkataan yang demikian?
Jauhlah dari pada hamba-hambamu ini untuk berbuat begitu!
Bukankah uang yang kami dapati di dalam mulut karung kami telah kami bawa kembali kepadamu dari tanah asal kami ?
Masakan kami mencuri emas atau perak dari rumah tuanmu?
Pada siapa dari hamba-hambamu ini kedapatan piala itu, biarlah ia mati, juga kami ini akan menjadi budak tuanku."
Sesudah itu berkatalah ia:
"Ya, usulmu itu baik;
tetapi
pada siapa kedapatan piala itu, hanya dialah yang akan menjadi budakku dan kamu yang lain itu akan bebas dari salah."
Lalu segeralah mereka masing-masing menurunkan karungnya ke tanah dan masing-masing membuka karungnya.
Dan kepala rumah itu memeriksanya dengan teliti;
ia mulai dengan yang sulung sampai kepada yang bungsu;
maka kedapatanlah piala itu dalam karung si bungsu.
Lalu mereka mengoyakkan jubahnya dan masing-masing memuati keledainya, dan mereka kembali ke kota.
Ketika Abang dan saudara-saudaranya sampai ke dalam rumah Yu,
Yu masih ada di situ,
sujudlah mereka sampai ke tanah di depannya.
Berkatalah Yu kepada mereka:
"Perbuatan apakah yang kamu lakukan ini?
Tidakkah kamu tahu,
bahwa seorang yang seperti aku ini pasti dapat menelaah?"
Sesudah itu berkatalah Abang mereka :
"Apakah yang akan kami katakan kepada tuanku,
apakah yang akan kami jawab,
dan dengan apakah kami akan membenarkan diri kami?
Allah telah memperlihatkan kesalahan hamba-hambamu ini.
Maka kami ini,
budak tuankulah kami,
baik kami maupun orang pada siapa kedapatan piala itu."
Tetapi jawabnya:
"Jauhlah dari padaku untuk berbuat demikian!
Pada siapa kedapatan piala itu,
dialah yang akan menjadi budakku, tetapi kamu ini,
pergilah kembali dengan selamat kepada ayahmu."
Lalu tampillah Abang mereka dan mendekatinya dan berkata:
"Mohon bicara tuanku,
izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini,
sebab tuanku adalah seperti Penguasa Kota ini
sendiri.